Darikisah mereka di atas kita dapat menyimpulkan arti dari sedikit "GILA": saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk
91% found this document useful 54 votes76K views49 pagesDescriptionRangkuman materi Bahasa Indonesia Kelas 5 SDCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?91% found this document useful 54 votes76K views49 pagesRangkuman Bahasa Indonesia Kelas 5 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 20 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 45 are not shown in this preview.

1 narasi 4) diskripsi b. kalimat tunggal d. maknanya jelas 2) puisi 5) sandiwara 64. Perhatikan gambar seri berikut ini ! 3) drama 6) argumentasi Dari ebrbagai karangan di atas yang termasuk jenis karya sastra adalah a. 1 - 2 - 3 c. 2 - 3 - 5 b. 2 - 3 - 4 d. 2 - 4 - 6 Materi Bimbingan Belajar SAFIRA Bahasa Indonesia Kelas Lima 11

Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat atau legenda yang bersifat fiktif dan nyata pada zaman dahulu, cerita ini diwariskan secara turun-temurun secara lisan dari sebuah kejadian yang terjadi pada masyarakat pada zaman tersebut. Kamu mungkin lebih mengenalnya sebagai dongeng, akan tetapi terlepas dari itu fiktif atau nyata, cerita-cerita legenda ini juga mengandung ajaran moral yang dapat diambil, selain itu juga bisa sebagai penghibur. Apa itu Cerita Legenda Cerita legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa sejarah dan mengisahkan kehidupan seorang tokoh, peristiwa, kejadian atau suatu tempat. Legenda merupakan sebuah cerita prosa rakyat yang diasumsikan benar-benar terjadi secara sejarahnya, walaupun seringkali mengalami distorsi sehingga tidak sama dengan cerita aslinya. Menurut Jan Harold Brunvand terbagi menjadi 3 kelompok cerita legenda sebagai berikut Cerita legenda keagamaan yang menceritakan tentang tokoh-tokoh agama, tentang hal luar biasa yang terjadi yang diceritakan dalam kitab suci tertentu. Cerita legenda alam gaib menceritakan dunia supranatural yang berkaitan dengan kepercayaan atau pengalaman seseorang tentang dunia gaib Cerita legenda perorangan yang menceritakan tokoh tertentu di suatu daerah, umumnya kisahnya menceritakan keterkaitan dengan tempat tinggal atau asal suatu nama tempat di suatu daerah Legenda Batu Babi dan Anjing Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Noorhadi Terlihat sebuah jukung membelah air. Seorang laki-laki dengan tenang mengayuh dayung. Laki-laki itu berumur kira-kira 30 tahun. Wajahnya memperlihatkan ketenangan. Matanya teduh, meskipun tampak kelelahan samar di wajahnya. Seekor anjing tegak berdiri di ujung depan perahu mengamati sekeliling dengan ekor mengibas ke kiri kanan, layaknya seorang panglima yang mengawasi anak buahnya. Anjing itu bangga karena menjadi pengawal bagi tuannya. Senja keemasan segera menghilang dari langit saat perahu kecil itu menepi ke daratan. Dengan lompatan kecil, anjing tadi mendarat dengan mulus di atas tanah. Sementara, laki-laki itu naik ke daratan lalu menarik perahu ke daratan dan mengikatkan tali yang terkait di perahu ke sebuah tonggak kayu yang sengaja ditancapkan di pinggir danau itu. Danau Sembuluh namanya, sebuah danau yang cukup luas dan dalam. Berbagai macam ikan hidup di dalamnya sebagai sumber penghidupan penduduk di sekitarnya. Secukupnya untuk keperluan sehari-hari, selebihnya dijual dalam keadaan segar dan dijemur untuk dijadikan ikan kering berlumuran garam. Sebuah rumah berdiri tak jauh dari tepi danau yang dihuni oleh seorang laki-laki dan anjingnya. Tampak rumah itu sudah sangat lama didirikan. Terlihat beberapa lubang di dinding yang terbuat dari papan kayu dan warna kayunya pun sudah berubah. Lapuk. Rumah panggung berdinding papan dan beratap daun rumbia. Rumah yang tidak terawat. Bertebaran daun kering di halaman depan, samping maupun belakang. Sumber “Legenda Batu Babi dan Anjing”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Burung Ajaib Cerita rakyat dari Kutai, Kalimantan TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa Suatu pagi, cuaca di Kerajaan Rimba Belantara terlihat cerah. Penghuninya adalah binatang dari berbagai jenis yang berperilaku seperti manusia. Setiap jenis binatang memiliki raja masing-masing. Pemegang kedudukan tertinggi adalah Pemimpin Agung yang dijabat oleh Raja Pelanduk. Sesuai dengan namanya, kerajaan itu terletak di kawasan hutan belantara yang dikelilingi lautan luas. Pohon-pohon besar berdiri kokoh di pinggir-pinggir negeri yang menjadi gerbang masuk ke kawasan Kerajaan Rimba Belantara. Makin ke dalam makin pekat dan gelap oleh rimbunan dedaunan. Negeri itu berbukit-bukit dan jarang didatangi manusia. Di belakang bukit sebelah barat rombongan rusa yang dipimpin rajanya tengah merumput. Di atas pohon-pohon besar sekawanan monyet bergelantungan tengah makan buah-buahan. Begitu pula burung-burung ikut merubung pohon senduru yang tengah berbuah. Sementara di bawah pohon, pasukan singa tengah bermalasmalasan. Setelah memegang tampuk kekuasaan, Raja Pelanduk berhasil menyelesaikan konflik antarbangsa binatang di Kerajaan Rimba Belantara yang sangat luas itu, misalnya konflik antara bangsa Semut dan Gajah, konflik Serigala dengan Kambing, serta konflik Kera dengan Singa. Semua persoalan dalam kerajaan itu, satu per satu, bisa diselesaikannya dengan baik. Dengan kecerdikannya sebagai Pemimpin Agung, Raja Pelanduk bisa memecahkan setiap persoalan yang muncul di kerajaannya. Dengan kebijaksanaannya, semua persoalan ditangani dengan baik. Walaupun dia bersikap baik, dia tidak segan-segan bersikap tegas jika keadaan mengharuskan seperti itu. Dia pun bisa bersikap menghibur jika suasananya cocok untuk itu. Gambaran pelanduk yang cerdik, bijaksana, tegas, dan lucu benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Untuk itu, Raja Pelanduk atau Pemimpin Agung terkenal di seluruh negeri dan mendapat kepercayaan penuh dari rakyatnya, bangsa binatang. Akhir-akhir ini Pemimpin Agung banyak termenung di singgasana kebesarannya, sebuah batu marmer mengkilap yang dikhususkan untuknya. Waktu begitu cepat berlalu. Kejayaan masa lalu Kerajaan Rimba Belantara segera berganti. Mmm … mengapa semuanya begitu cepat? Dulu sepanjang mata memandang hanya kehijauan dan kesuburan. Kini semua itu terkikis secara perlahan. Pohon-pohon di bukit mulai meranggas. Sumber “Burung Ajaib”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Kisah Terjadinya Danau Makete dan Danau Galelo Kisah ini merupakan lanjutan dari cerita tentang asal-usul nama Danau Lina serta timbulnya pulau-pulau di depan Tobelo. Kita kembali lagi kepada Sultan Gajadean yang bernama Kobubu dan saudara perempuannya Mama Ua. Kobubu kini telah dewasa, tapi belum beristri. Pada suatu hari ia mendapat wangsit/ilham bahwa ada seorang putri dari kayangan yang berdiam di Galela. Dia berangkat ke sana, dan setelah bertanya ke sana ke mari, bertemulah dia dengan putri tersebut di suatu kampung yang bernama Gobula di Galela. Menurut cerita, putri ini adalah anak Sultan Tidore yang hamil di luar nikah sehingga sultan bermaksud membunuhnya. Karena itu dia melarikan diri dan sampailah di Seli di mana dia melahirkan bayinya. Bayi tersebut ditinggalkan di Seli, kemudian meneruskan perjalanannya sampai ke Galela. Beberapa kali Kobubu pergi ke Galela dan bertemu dengan putri tersebut, sehingga akhirnya dia jatuh cinta dan berhasil menga wini- nya. Sesudah nikah, untuk sementara waktu dia tinggal di Galela, sampai akhirnya setelah cukup lama di Galela dia bermaksud untuk kembali ke Tobelo dengan memboyong istrinya. Namun orang Galela tidak semudah itu melepaskannya pergi sebelum dia memberi ganti rugi, mengingat bahwa putri tersebut telah lama mereka pelihara. Kobubu kemudian bertanya apa yang harus diberikan sebagai ganti rugi. Mereka lalu minta diberikan sebuah telaga danau kalau dapat, sebab selama ini mereka sangat kekurangan air. Kobubu menyetujui usul itu, lalu kembalilah ia ke telaga Lina, mengambil air danau itu dengan sebuah batok tempurung kelapa. Sesampai di Galela, air dalam batok tersebut ditumpahkan ke tanah dan berubahlah menjadi sebuah telaga danau, namun karena dirasakannya terlalu kecil, mereka minta dibuat yang lebih besar. Danau tadi dinamakan Danau Makete, karena Kecil. Kembali pula Kobubu ke Danau Lina, dan menampung air dalam sehelai daun teratai serta ditumpahkannya ke tanah. Maka berubahlah air itu menjadi Danau Galela. Setelah selesai melaksanakan tuntutan ganti rugi tersebut, pulanglah Kobubu ke Tobelo bersama istrinya. Bagairnana dengan Marna Ua? Setelah saudara laki-lakinya menikah, dia menghilang dan menurut cerita dia muncul di Loloda bagian barat Halmahera Utara. Sumber “Cerita Rakyat Maluku”. Diakses pada 10 Maret 2023Raja Subrata Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Ririen Ekoyanantiasih Di negeri Banjarharja bertahtalah seorang raja yang bernama Raja Subrata. Permaisurinya bernama Dewi Susilawati. Raja Subrata mempunyai dua orang putra mahkota yang bernama Pangeran Aditya dan Pangeran Yuda. Pemerintahan Raja Subrata dibantu oleh seorang patih yang bernama Patih Jaya. Berkat kejujuran dan ketekunannya, ia menjadi tangan kanan raja. Hal itu membuat iri hati Ki Tua. Ki Tua adalah seorang juru tenung kerajaan. Ia dipercaya menjadi ketua juru tenung di kerajaan karena ramalannya selalu tepat. Kepandaian Ki Tua sangat terkenal, tetapi tidak didukung oleh sikap yang baik. Ia selalu iri kepada orang lain, terlebih-lebih kepada Patih Jaya. Suatu hari raja mengeluarkan pengumuman. Rakyat Banjarharja berkumpul di lapangan, hendak mendengarkan keputusan raja yang akan disampaikan oleh Patih Jaya. “Demikian tadi putusan Raja, wahai rakyatku semuanya. Jadi, mulai hari ini janganlah kalian menyembah berhala lagi, tetapi menyembah dan memohon pertolonganlah kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata Patih dengan suara keras dan tegas. Raja Subrata ingin rakyatnya percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini beserta seluruh penghuninya. Keputusan raja tersebut membuat sebagian orang merasa tidak aman, terutama para juru tenung. Sumber “Raja Subrata”. Diakses pada 10 Maret 2023Lipi Poleng Tanah Lot Cerita Rakyat dari BaliOleh I Nyoman Argawa Terus berjalan menyusuri tepi pantai selatan menuju ke arah tenggara, akhirnya tibalah beliau di sebuah tempat, yaitu Alas Kendung. Areal hutan yang tak terlampau luas ini disesaki tumbuhan pohon kendung, yang tinggi dan besar pula. Dang Hyang Nirartha melakukan yoga semadi di tempat ini seraya memohon petunjuk untuk menemukan sinar yang pernah dilihatnya. Ketika itulah datang Bendesa Beraban menemui Dang Hyang Nirarta menyampaikan bahwa tanaman padi di wilayahnya dilanda wabah penyakit. Dang Hyang Nirarta menjelaskan bahwa wabah itu disebabkan oleh makhluk bernama Bhuta Bebahung. Beliau lalu menghadiahkan sebilah keris bernama Ki Baru Gajah kepada Bendesa Beraban untuk melenyapkan Si Bhuta Bebahung. Beliau juga berpesan kepada Bendesa Beraban agar membangun pura di tempat tersebut. Pura yang telah dibangun itu diberi nama Pura Luhur Pakendungan. Saat pelaksanaan upacara, keris Ki Barus Gajah agar diberi sesaji dan memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar sirna semua hama yang menyerang tanaman padi mereka. Berdasarkan petunjuk yang diperoleh saat menggelar yoga semadi di Alas Kendung, akhirnya sampailah beliau pada sinar dimaksud. Ternyata sinar itu adalah sebuah sumber mata air tawar yang berada di tengah deburan air laut yang asin. Letaknya hanya beberapa langkah lagi dari Alas Kendung. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang panorama keindahannya tiada tara. Tempat ini disebut Gili Beo. Gili artinya batu karang’, beo artinya burung’. Jadi, tempat itu adalah sebuah batu karang besar berbentuk menyerupai burung beo. Di sinilah beliau melakukan meditasi dan pemujaan kepada Dewa Baruna, perwujudan Tuhan sebagai penguasa laut. Sumber “Lipi Poleng Tanah Lot”. Diakses pada 10 Maret 2023Asal-Usul Danau Maninjau Cerita Rakyat dari Sumatera BaratOleh Agus Sri Danardana Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patui Petitih itu membentangkan struktur pemerintahan menurut adat. Kemenakan dan mamak sama-sama berada dalam hukum adat di nagari. Namun, yang memegang kekuasaan tertinggi tetaplah kebenaran, dilaksanakan menurut alur dan kepatutan. Keputusan sudah dibuat. Bujang Sembilan dan seluruh masyarakat merasa paling benar. Meskipun Datuk Limbatang, baik sebagai mamak maupun datuk kaum itu, telah berusaha meluruskan kesalahpahaman tersebut, masyarakat tetap menganggap Giran dan Siti Rasani bersalah. Matahari telah terbenam. Suasana di kaki gunung itu mencekam. Para penduduk menyalakan obor. Mereka berduyun-duyun menyusuri lereng gunung. Sesampai di mulut kawah, suasana mendadak sepi dan hening. Hanya suara burung gagak yang sesekali terdengar serta suara gemuruh dari dalam kawah. Dengan suara berat Kukuban pun berkata, “Kudun, ambil kain hitam itu, tutup mata mereka!” Dengan sigap Kudun mengambil kain hitam dari tangan Balok. Ia menutup mata adiknya dan Giran dengan kain itu. Suasana kembali hening. Terlihat Bujang Sembilan berbisik-bisik merundingkan sesuatu. Sementara itu, Datuk Limbatang hanya berdiri lunglai di antara kerumunan kaumnya. Ia tak berdaya. Sumber “Asal-Usul Danau Maninjau”. Diakses pada 10 Maret 2023Jaka Prabangkara Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Fairul Zabadi Jaka Prabangkara adalah putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V yang terlahir dari seorang perempuan keturunan rakyat biasa. Sang raja bertemu dengan ibunda Prabangkara saat sedang menyamar sebagai rakyat biasa untuk mengetahui kondisi rakyat di luar istana. Ketika menyamar, sang Raja mengenakan pakaian rakyat seperti pada umumnya. Biasanya, ia ditemani oleh dua orang pembantu setianya yaitu si Semut dan si Gatel. Setelah lama berkeliling melihat kondisi rakyat, sang Raja merasa lelah dan ingin beristirahat. Kebetulan di dekat sang Raja duduk ada satu rumah milik seorang mantri jagal. Sang Mantri Jagal mempersilahkan kepada sang Raja dan pembantu setianya untuk beristirahat di rumahnya. Tawaran itu diterima dengan senang hati oleh sang Raja. Sang Mantri Jagal memiliki anak perempuan, seorang janda kembang yang cantik. Sang Raja tertarik dengan anak sang mantri tersebut. Terjadilah hubungan percintaan antara raja Majapahit yang sedang menyamar dan putri sang Mantri Jagal. Beberapa bulan kemudian, lahirlah seorang bayi lelaki yang sehat dan rupawan, hasil hubungan percintaan mereka. Bayi tersebut diberi nama Raden Jaka Prabangkara. Sayangnya, sang Raja tidak mau mengakui secara terangterangan bahwa Jaka Prabangkara adalah putranya. Sumber “Jaka Prabangkara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Raja Indra Pitara Cerita Rakyat dari Sulawesi TenggaraOleh Rahmawati Dahulu kala, di Kerajaan Burinaga, bertahta seorang raja yang memerintah dengan arif dan bijaksana. Rakyatnya dapat bekerja dengan aman dan tenang sehingga kehidupan mereka sejahtera. Sayangnya, kehidupan keluarga sang raja terasa belum lengkap karena belum hadirnya seorang putra yang diharapkan dapat menjadi penerus kerajaan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh raja dan permaisuri. Tak terbilang banyaknya orang pintar dari berbagai penjuru kerajaan yang dipanggil ke istana untuk mencari penyebab yang membuat raja belum dikaruniai keturunan. “Andaikata Yang Kuasa berkenan memberiku seorang anak, aku akan ikhlas sekalipun tidak melihat jasadnya.” Suara itu terdengar perlahan, tetapi di dalamnya tersirat sejuta kegalauan. Terlihat kemasygulan dalam raut wajah sang raja. “Kanda!” Permaisuri yang sedang duduk menenun terkejut, seketika ia menghentikan tenunannya. “Kenapa, Adinda? Saya kira Dinda mengerti perasaan Kanda. Umur kita kian hari semakin bertambah. Kerajaan ini butuh seorang penerus. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana nasib kerajaan ini jika nantinya kita sudah tua dan belum punya anak.” “Perasaan kita sama, Kanda. Kecemasan, kebimbangan Kanda juga Dinda rasakan. Saya yakin semua ada jalan keluarnya. Kita tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Kita harus sabar, Kanda. Kita tidak boleh lelah berdoa dan berusaha. Dinda yakin kalau kita terus-menerus meminta kepada-Nya pasti akan diberi keturunan.” Hari demi hari berlalu. Sebulan sejak percakapan itu, permaisuri pun hamil. Kehamilan permaisuri disambut dengan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan tidak saja dirasakan oleh raja dan permaisuri, tetapi juga oleh seluruh rakyat Kerajaan Burinaga. Permaisuri mendapat perlakuan yang sangat istimewa baik dari raja maupun dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Semasa kehamilan tersebut, perhatian dan kasih sayang raja hanya tertuju kepada permaisuri. Apa pun yang ingin dimakan oleh permaisuri segera disiapkan. Sumber “Raja Indra Pitara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang Cerita Rakyat dari DI YogyakartaOleh Herry Mardiyanto Sudah larut malam, namun Panembahan Senopati masih saja termenung di beranda keraton. Sesekali ia menarik napas panjang, menerawang kegelapan malam. Kegelisahan terus mengendap di dalam hatinya. “Tak usah cemas Ingkang Sinuwun. Hamba setuju dengan rencana perluasan Kerajaan Mataram. Terlebih rencana itu untuk menyejahterakan rakyat Mataram.” Panembahan Senopati memandang jauh ke depan menembus kepekatan malam. Di kejauhan terdengar suara jangkrik berkepanjangan. “Akan tetapi, aku tak ingin terjadi peperangan yang bisa menimbulkan korban,” ujar Panembahan Senopati memecah kesunyian. “Hamba juga sependapat dengan pemikiran Ingkang Sinuwun,” lanjut Ki Gede Panembahan yang tetap duduk di sudut ruangan. Di depannya terletak meja marmer bundar dengan dua cangkir wedang jahe yang masih mengepul hangat. “Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya memperluas wilayah kekuasaan tanpa menyerang kerajaan lain?” Sumber “Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun Cerita Rakyat dari BantenOleh Nur Seha Dihikayatkan pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang sultan bernama Sultan Maulana Hasanuddin. Ia adalah sultan pertama di Banten yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Banten. Beliau mendapat gelar Pangeran Sabakingking atau Seda Kinkin, dari kakeknya, yaitu Prabu Surasowan, yang pada masa itu menjabat sebagai bupati di Banten. Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah putera kedua dari Syaikh Syarif Hidayatullah, putra Pangeran Cakrabuana atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati yang merupakan salah satu dari sembilan wali wali sanga dan ibunya yang bernama Nyi Kawunganten putri dari Prabu Surasowan. Suatu hari Prabu Surasowan jatuh sakit. Ia menderita penyakit yang sangat parah. Banyak tabib yang didatangkan ke istana untuk mengobati penyakit beliau. Berbagai macam pengobatan dan ramuan dari dedaunan yang didatangkan dari Gunung Karang, Pulosari, Asepan, dan Pinang, tetapi semuanya berakhir sia-sia ”Sudahlah istriku, tidak usah kau cemaskan keadaanku saat ini. Aku pasti sembuh,” ujar Surasowan sambil menggenggam tangan istrinya. “Bukan begitu Paduka, aku sudah berupaya mendatangkan tabib-tabib ternama dari seluruh Banten untuk mengobatimu. Namun, kau tetap saja terbaring di tempat tidur ini. Maafkan aku, Paduka,” ucap istri Prabu Surasowan. Sumber “Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Datu Diyang Cerita Rakyat dari Kalimantan SelatanOleh Siti Akbari Nun di sana, tampak rumah sederhana yang dibangun di atas sebuah rakit besar. Bangunan itu terlihat hangat dan bersahaja. Dari balik pintu yang terbuka terlihat susunan rumah yang tertata rapi dan bersih. Angin pun tampak bebas keluar masuk lewat jendela yang terdapat di samping kanan, kiri, depan,dan belakang rumah. Di depan rumah lanting tampak ada tumpukan kajang yang telah siap digunakan. Ada tanggui, tikar, dan bakul yang tersusun rapi. Barang-barang itu telah siap untuk dipasarkan. Adapun di samping rumah berjejer bibit-bibit tanaman. Ada bibit berupa bakal pohon. Ada yang merupakan tanaman untuk ramuan obat-obatan. Ada pula tanaman yang merupakan bahan untuk bumbu masak. Seorang perempuan muda asyik memisah akar enceng gondok dari batangnya. Di sampingnya tampak gundukan akar enceng gondok dan gundukan batang enceng gondok. Apabila tampak sekumpulan enceng gondok akan lewat di hadapannya, ia segera berdiri dan mengambil kayu panjang. Diarahkannya kayu panjang ke kumpulan enceng gondok. Setelah berhasil mendekatkan ke pinggir, dengan segenap kekuatan ditariknya kumpulan enceng gondok tersebut ke hadapannya. Ia tampak senang sekali melihat kumpulan akar enceng gondok yang terlihat hitam mengkilat tertimpa cahaya matahari. Daun hijaunya terlihat hijau segar, tambah lagi dengan bunga ungu enceng gondok yang menyembul di antara rumpun-rumpunnya. Sumber “Kisah Datu Diyang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Atuf Sang Penakluk Matahari Cerita Rakyat dari MalukuOleh Rudi Zofid Siapa petarung paling perkasa di seluruh muka Bumi? Orangnya adalah Atuf, lelaki Sifnana yang datang dari Pulau Babar menjadi pahlawan bagi orang Tanimbar. Dia mengalahkan lawannya dalam satu-satunya pertarungan paling dramatis. Lawannya bukanlah sembarang lawan. Bukan juara dunia tinju, juara gulat, atau juara pencak silat. Atuf bertarung melawan Matahari dan dia tampil sebagai pemenang. Tokoh Atuf yang legendaris ini hidup dalam memori masyarakat Maluku Tenggara, khususnya masyarakat yang mendiami Pulau Babar, Selaru, Yamdena, Kei Besar, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan itu menjadi terhubung karena adanya kesamaan cerita tentang Atuf. Atuf hidup pada zaman purbakala, ketika jarak langit dan bumi sangat dekat. Saking dekatnya, orang di puncak gunung tinggi seakan sanggup menggapai langit dengan lambaian tangan. Pada masa itu, di langit hanya ada Matahari. Bila malam tiba, langit sangat hitam kelam karena belum ada bulan dan bintang-bintang. Bola Matahari berukuran sangat besar dibandingkan dengan Matahari yang ada saat ini. Jarak Matahari dengan bumi pun sangat dekat. Matahari terbit dan terbenam secara tidak teratur. Matahari berlaku seperti makhluk bernyawa sehingga sanggup mengatur pergerakan sendiri dengan seenaknya. Terkadang pada pagi hari, Matahari mengintip saja dari ufuk timur dan tidak menuju ke barat. Akibatnya, orang tidak merasakan adanya senja. Pada hari yang lain, Matahari terbit kemudian berjalan hingga ke atas kepala. Tetapi, setelah itu, kembali lagi ke ufuk timur Sumber “Atuf Sang Penakluk Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 La Tadamparek Puang Rimaggalatung Cerita Rakyat dari Sulawesi SelatanOleh Andi Herlina Palakka adalah salah satu kerajaan yang cukup makmur, yang diperintah oleh Raja Arung Palakka. Seorang pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Beliau memerintah dengan adil dan bijaksana. Tidak heran jikalau ia selalu disanjung dan dipuja oleh rakyat Palakka. Namun, di balik kesuksesannya menjadi arung, ada hal yang ia gelisahkan. Di usianya yang sudah tua, ia belum memiliki calon pewaris takhta Kerajaan Palakka. Anaknya We Tenri Lawi yang telah dinikahkan dengan La Tompiwanua, seorang keturunan dari Kerajaan Cinnotabi, belum dianugerahi seorang anak. Setiap hari Arung Palakka tanpa bosan-bosannya memohon kepada dewata agar kelak sebelum ia meninggal, ia memperoleh cucu dari garis keturunannya sendiri. Rakyat Palakka pun turut merasakan kegelisahan Arung. Mereka dengan rela dan ikhlas berdoa semoga di istana lahir seorang anak pewaris Kerajaan Palakka. Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya dewata mengabulkan doa arung dan rakyat Palakka. We Tenri Lawi mengandung setelah bertahun-tahun ia menginginkannya. Kabar kehamilan ini menjadi angin segar bagi seluruh rakyat. Mereka berpesta sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terkabulkannya doa-doa yang selama ini mereka panjatkan. Arung Palakka tak kalah senang mengetahui putrinya telah mengandung. Beliau merasa bahwa usahanya untuk terus berdoa kepada pemilik alam ini tidaklah sia-sia. Setiap usaha yang diiringi dengan berdoa suatu saat akan terkabul. Sebagai bentuk rasa syukurnya, Arung Palakka berjanji akan mendidik cucunya menjadi seseorang yang cerdas, jujur, bijaksana, dan adil. Sumber “La Tadamparek Puang Rimaggalatung”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kain Tenun dan Putra Mahkota Cerita Rakyat dari Jawa BaratOleh Menuk Hardaniwati Senja hampir tiba, matahari hampir sampai di ufuk barat. Kerbau dan sapi di sawah yang kering sudah mendekati dusun di bumi Priangan. Anak-anak gembala bermain riang di tengah sawah yang luas terhampar. Uak kerbau dan lenguh sapi yang berkeliaran ke sana ke mari menggambarkan ketenteraman dan kedamaian desa itu. Dari atap tiap-tiap rumah kelihatan asap mengepul ke udara bagai asap rokok seorang raksasa, tanda penduduk sedang mempersiapkan makan malam. Di atas pematang tampak seorang gadis bersama tujuh orang bibinya. Ketujuh bibi gadis kecil itu masih remaja juga. Peria Pokak nama gadis itu. Tawa dan canda mereka menggambarkan kebahagiaan gadis-gadis remaja. Usia Peria Pokak belum genap enam belas tahun, perawakan badannya tinggi semampai. Penampilan Peria Pokak sangatlah sederhana. Peria Pokak adalah anak seorang janda miskin. Ia tinggal bersama ibunya di pinggir desa itu. Kehidupan mereka sangat sederhana. Ibunya hanya seorang pekerja ladang sewaan. Pada suatu hari Peria Pokak disuruh menemani bibi-bibinya ke sumur Lamben. Sebetulnya bukan itu maksud sebenarnya. Ketujuh bibi Peria Pokak ingin melihat pria pujaan mereka. Pria pujaan itu adalah Putra Mahkota kerajaan. Letak sumur itu tidak jauh dari tempat Putra Mahkota bermain. Mereka sengaja mandi dan bermain-main di sumur Lamben agar dapat dilihat Putra Mahkota. Sumber “Kain Tenun dan Putra Mahkota”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pendekar Sejati Bukit Matahari Cerita Rakyat dari Sumatera UtaraOleh Salsa Putri Sadzwana Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untuk menumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka. “Tapiii Inaa…” Bari pasrah. Ina tetap membawanya kembali ke dalam Omo Hada. Tak peduli ia terus mengerang kesakitan karena cengkeraman tangan Ina yang begitu kuat terhadap lengannya. Sejurus kemudian, Ina langsung mendudukkan Bari di atas kursi kayu. Dorongan tangan Ina yang begitu kuat membuat tubuh Bari terhempas begitu saja di atas kursi kayu itu. Sumber “Pendekar Sejati Bukit Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 Penunggu Sungai Kapuas Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Entis Nur Mujiningsih Laki-laki berbadan besar dan tinggi itu tidak lagi muda. Usia lakilaki itu sudah tujuh puluh tahun. Rambutnya sudah mulai memutih, kulitnya sudah tampak kendur. Namun, sisa-sisa ketampanannya masih ada. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh rakyatnya Baginda raja terkenal sebagai seorang raja yang arif dan bijaksana di Kerajaan Kahayan Hilir, Pulau Mintin. Rakyat hidup rukun dan makmur karena keadilan baginda raja. Kejayaan kerajaan itu pun terkenal ke daerah di sekitarnya. Pagi ini, rinai hujan membasahi Kerajaan Kahayan Hilir. Langit tampak gelap seakan hujan akan turun semakin deras. Suasana ini menimbulkan kepedihan hati Raja Kahayan Hilir. Matanya menerawang jauh. Dipandangilah titik-titik hujan itu. Baginda raja masih belum dapat melupakan kepergian permaisuri yang sangat dikasihinya.“Sanggupkah aku hidup sendiri tanpa didampingi permaisuri?”Kekhawatiran itulah yang membebani pikirannya. Hujan di luar masih turun dengan deras, angin kencang sesekali terdengar derunya. Dipandangilah titik-titik hujan terasa air mata baginda menetes di pipinya. Kenangan demi kenangan bersama permaisuri belum dapat dilupakan. “Siapa yang akan aku ajak berdiskusi tentang masa depan kerajaan ini? Putra-putraku belum dapat diharapkan untuk meneruskan pemerintahan di kerajaan ini?” katanya dalam hati. Sumber “Penunggu Sungai Kapuas”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gong Robek yang Bertuah Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara BaratOleh Zaenal Hakim Kisah ini terjadi pada zaman dahulu kala di Desa Ganti, kawasan Sasak NTB. Di sana terdapat seorang laki-laki yang sudah lanjut usia. Istrinya telah lama meninggal dunia akibat sakit. Laki-laki tua ini tidak beristri lagi. Ia takut istri barunya tidak menyayangi kedua anak laki-lakinya. “Kekejaman ibu tiri masih bertebaran di dunia ini!”, demikian yang menjadi alasannya. Kini ia hidup bersama kedua anaknya yang masih kecil. Anak pertama bernama Saleser Gelap dan adiknya bernama Rambulan Purnama. Sumber penghidupan keluarga ini hanyalah mencari ikan. Mereka memasang sebuah bubu di sungai pada waktu malam. Esok paginya bubububu diangkat, maka bergeleparanlah makhluk-makhluk air itu menunggu nasib selanjutnya sebagai makanan manusia. Sungai itu mengalir di sebelah kampung mereka, yaitu Dusun Beleka. Bubunya sering dipasang di suatu tempat yang bernama Lubuk Tibu Nangka. Di tempat itulah mereka anggap paling banyak ikan yang terperangkap bubu. Selama mereka melakukan pekerjaan itu, selalu saja ada ikan yang didapat. Bubunya selalu berisi mujair, ikan mas, lele, belut, dan beberapa jenis ikan lainnya. Ikan-ikan yang terkumpul dijajakan secara bergantian oleh kedua anaknya. Kedua anak itu bergantian berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Ikan-ikan diikat dalam satu rangkaian dengan cara menusukkan satu ujung tali kulit pisang ke dalam insang ikan, yang kemudian ditarik keluar melalui mulutnya. Demikian seterusnya, sehingga dalam satu tali bisa terangkai beberapa ikan. Makin panjang tali makin banyak ikan yang terangkai. “Ikan, ikaaan! Ikan ikaaaan! Bu, ikannya, Bu!” ucap Rambulan Purnama menawarkan. “Ibu tidak punya uang, mari tukar sama beras?!”jawab seorang ibu. “Tukar beras? Boleh!” jawab Rambulan Purnama. Penduduk desa itu sudah mengenal betul cara hidup duda tua dengan anak-anaknya yang piatu itu. Dari hasil penjualan atau penukaran ikan itu mereka bisa memperoleh bahan-bahan sembako untuk dimakan tiap hari. Penduduk kampung merasa kasihan kepada mereka yang mencari nafkah dengan cara menanam pukat di lubuk sungai tersebut. Sumber “Gong Robek yang Bertuah”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Bukit Perak Cerita Rakyat dari JambiOleh Ricky A. Manik Alkisah di suatu daerah di pedalaman Muarojambi, di salah satu kabupaten di Jambi, hiduplah seorang penghulu desa yang oleh masyarakatnya begitu dihormati. Penduduk akrab memanggilnya dengan sebutan Datuk Sengalo. Di masa kepemimpinan Datuk Sengalo, masyarakat Desa Datuk Sengalo hidup dengan rukun, aman, dan sejahtera. Masyarakat sangat senang dipimpin oleh Datuk Sengalo yang selalu ramah, tidak angkuh, tegas dalam bersikap, dan menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Tak jarang pula Datuk Sengalo mengajak warganya untuk selalu tolongmenolong terhadap warga lain yang sedang mengalami kesusahan. Dalam membangun desanya, Datuk Sengalo juga selalu mengajak masyarakat untuk bergotongroyong. Mereka saling tolong mulai dari membuat jalan kampung, membangun jembatan, membangun rumah warga, bahkan memanen hasil kebun. Selama Datuk Sengalo memimpin desa, kehidupan warga desa selalu dalam keadaan aman sentosa. Masyarakatnya hidup penuh kerukunan dan kedamaian. Belum pernah ada warga yang bertikai satu dengan yang lain. Mereka semua hidup sudah seperti saudara dan keluarga sendiri. Hidup mereka tenteram dan makmur. Selain kearifan dan kebijaksanaannya dalam memimpin sebuah desa, Datuk Sengalo juga dikenal dengan kesaktiannya. Oleh masyarakat di sekitarnya, Datuk Sengalo dipercaya sebagai keturunan sanga atau keturunan sembilan dari keluarga manusia setengah dewa pada masa itu. Belum ada yang dapat menandingi kesaktian Datuk Sengalo. Konon kabarnya hanya peluru senapanlah yang dapat menembus kulitnya. Senjata tajam yang lain seperti keris, pedang, dan tombak tak pernah bisa menembus atau bahkan melukai segaris pun kulitnya. Sumber “Legenda Bukit Perak”. Diakses pada 10 Maret 2023 Hikayat Bayan Budiman Cerita Rakyat dari Kepulauan Bangka BelitungOleh Ekawati Dalam cerita ini disebutlah nama Bayan yang budiman. Bayan adalah nama burung yang dapat berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti layaknya manusia. Ia pun pandai bercerita tentang segala hal yang mengandung hikmah bagi siapa pun yang mendengarnya. Isi ceritanya biasanya berupa nasihat yang bermanfaat, khususnya bagi manusia, seperti cerita tentang anak yang harus berbakti kepada kedua orang tuanya, istri yang harus setia kepada suaminya, dan manusia yang harus selalu berdoa memohon pertolongan Allah, Tuhan semesta alam ini. Ia tidak mau berbuat jahat, keji, dan berbicara yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itulah, ia disebut burung bayan yang budiman. Pada suatu hari sekawanan burung bayan asyik berterbangan dengan bebas. Mereka berkejar-kejaran dan hinggap di satu pohon dan berpindah ke pohon yang lain dengan sukacitanya. Namun, kebebasan mereka tiba-tiba terhenti karena ketika mereka hinggap di salah satu pohon yang sangat besar, sayap-sayap mereka lengket di daun dan ranting pohon itu sehingga mereka pun tidak dapat lagi terbang ke sana kemari. Kawanan burung bayan itu berjumlah seratus ekor, salah satunya adalah Raja Bayan. Sebagai pemimpin, Raja Bayan menyampaikan idenya kepada bayan-bayan yang lain, “Kawankawan, ketahuilah bahwa kita terkena jebakan manusia, tetapi kita harus tetap tenang. Hari sudah malam dan besok pagi manusia yang menjebak kita pasti datang. Ketika dia datang, kita semua harus berpura-pura mati. Tahan napas kalian dan jangan sampai ada yang bergerak. Dia pasti akan mengambil kita satu per satu dan menjatuhkan kita ke tanah. Siapa pun di antara kita yang terlebih dahulu dijatuhkan ke tanah harus tetap diam dan jangan langsung terbang sebelum semuanya jatuh ke tanah.” Bayanbayan yang lain pun mengerti dan berjanji akan menaati perintah raja mereka. Di suatu negeri, hiduplah seorang tua bersama keluarganya. Pekerjaan orang tua itu sehari-hari adalah menangkap burung dan ayam di hutan. Ayam dan burung hasil tangkapannya lalu dijual di pasar. Uang hasil menjual ayam dan burung itulah yang dipakai untuk menghidupi keluarganya. Sumber “Hikayat Bayan Budiman”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sabeni Jawara dari Tanah Abang Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Lustantini Septiningsih Sejak kepergian sang suami, perempuan itu harus mengasuh dan membesarkan dua anak laki-lakinya. Setiap hari dia harus bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya. Dua anak laki-laki itu, Rojali dan Somad, tergolong dewasa. Namun, mereka belum berpikiran dewasa. Mereka belum menyadari jika ibunya telah tua. Kehidupan mereka pun miskin. Mereka sehari makan dan sehari tidak. “Rojali dan Somad, anakku,” sapa sang Ibu. “Iya, Nyak,” jawab Rojali dan Somad serentak. “Kemari, Nyak ingin bicara. “Ya, Nyak,” jawab Rojali. “Duduklah kalian!” kata ibunya melanjutkan pembicaraan. Rojali dan Somad pun segera duduk. “Bagaimana, Nyak?” tanya Rojali. “Ya, Nyak. Apa yang ingin Nyak sampaikan kepada kami?” sahut Somad. “Begini, Nyak ingin menyampaikan sesuatu. Namun, Nyak khawatir jika yang Nyak sampaikan menjadi beban kalian.” “Sampaikan saja, Nyak!” pinta Rojali. Beberapa saat kemudian dengan perlahan ibunya mengungkapkan isi hatinya “Semakin hari usia Nyak semakin tua. Tidak kuat lagi Nyak mencari makan buat sehari-hari. Nyak mengharapkan kalian dapat menggantikan Nyak mencari nafkah.” Sumber “Sabeni Jawara dari Tanah Abang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gatotkaca Satria dari Pringgadani Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Lustantini Septiningsih Dewi Arimbi, istri Raden Werkudara, sedang hamil tua. Para prajurit Pringgadani siang malam selalu berdoa. Mereka berharap sang Ratu melahirkan dengan selamat. Ketika suasana sangat hening, Dewi Arimbi melahirkan seorang bayi laki-laki. Keluarga kerajaan bergembira, terutama Raden Werkudara karena keinginannya untuk mempunyai seorang anak laki-laki terkabul. Bende, gong kerajaan dipukul tiga kali sebagai tanda itu, para prajurit Kerajaan Pringgadani berkumpul. Saat akan dilakukan pemotongan tali pusar, tali pusar bayi itu tidak mempan dipotong dengan pisau. Keanehan itu membuat semua orang cemas. Prabu Sri Batara Kresna meminta Prabu Puntodewo memotongnya dengan pusaka andalan Pandawa. Prabu Puntadewa mendekati bayi itu dengan membawa pusaka untuk memotong tali pusarnya. Namun, pusaka itu juga tidak sanggup untuk memotongnya Prabu Sri Batara Kresna merasa penasaran. Ia menyuruh Raden Harjuna memotong tali pusar bayi itu dengan pusaka andalannya. Namun, pusakanya pun tidak mampu untuk memotong tali pusar bayi itu. Sumber “Gatotkaca Satria dari Pringgadani”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram Cerita Rakyat dari MalukuOleh Nita Handayani Hasan Desa Haruku adalah desa yang tenteram dan damai. Masyarakatnya hidup berdampingan dengan damai. Jika salah satu orang tertimpa musibah, anggota masyarakat yang lain langsung menolongnya. Desa Haruku juga memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Hasil hutannya sangat kaya, begitu pula hasil lautnya. Mata pencaharian masyarakat Haruku ialah berkebun dan bertani. Biasanya mereka membuka lahan perkebunan di dalam hutan. Tanaman-tanaman yang mereka tanam berupa umbi-umbian, sayur-mayur, dan buah-buahan. Hasil dari berkebun mereka bawa ke Kota Ambon untuk dijual di sana. Hari itu Dominggus akan pergi ke kebun untuk memanen buah durian. Beberapa hari sebelumnya, ayah dan pamannya sudah pergi untuk memanen durian. Mereka sempat mengajaknya, tetapi melihat istrinya yang sedang sakit, Dominggus mengurungkan niatnya. Pada pagi hari itu, setelah melihat keadaan istrinya mulai pulih, dia memberanikan diri untuk meminta izin kepada istrinya. “Istriku, aku mau pergi memanen durian di kebun. Mungkin setelah tiga hari aku baru pulang. Jangan lupa minum obatmu.” “Baiklah, berhati-hatilah semoga perjalananmu lancar. Aku akan mempersiapkan bekalmu selama di hutan. Tunggulah sebentar, akan kuuntai ijuk menjadi cincin agar dapat kau hadiahkan kepada Buaya Learissa Kayeli,” kata Marice kepada suaminya. Ada rasa khawatir dan sedih dalam hatinya. Namun, dia harus melepaskan suaminya karena pada musim durian masyarakat akan mendapat banyak keuntungan dari penjualan durian. Uang yang diperoleh dapat digunakan untuk biaya hidup sehari-hari. Sumber “Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram”. Diakses pada 10 Maret 2023 Jaka dan Naga Sakti Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa “Bagaimana nasib pemuda itu? Apakah ia berhasil? Sudah hampir sehari ia pergi. Semoga ia dapat mengalahkannya. Namun, bagaimana bila ia tidak berhasil? Apa yang harus kulakukan? Bagaimana nasib putriku?” batin Prabu Arya Seta cemas. Prabu Arya Seta tampak gelisah. Sudah sejak pagi Prabu Arya Seta hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia tidak ingin diganggu. Ia telah memerintahkan semua orang di kerajaan untuk tidak mengganggunya seharian ini. Tidak ada yang mempertanyakan perintah Prabu Arya Seta karena mereka memahami perasaannya. Prabu Arya Seta sedang memikirkan nasib seorang pemuda yang sedang bertarung di gua kaki Gunung Arga Dumadi. Apa pun hasil pertarungan itu akan sangat memengaruhi keadaan putrinya, Putri Ayu Rara Kemuning, dan dirinya. Ia sangat berharap pemuda itu dapat memenangkan pertarungan agar keadaan di kerajaan kembali normal. Sudah berbulan-bulan ini kerajaan tidak dihiasi keceriaan Putri Kemuning. Ia tidak dapat keluar kamar karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk keluar kamar. Ia terkena penyakit yang tidak biasa dan membuatnya malu untuk bertemu dengan orang lain. Hanya seorang pelayan yang dapat bertemu dengannya karena harus melayaninya makan dan mandi. Sumber “Jaka dan Naga Sakti”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sari Gading Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Harlina Indijati Di suatu perkampungan hidup kakak beradik yang bernama Cendana dan Cendini. Mereka sudah lama hidup sebagai yatim piatu. Cendana sangat menyayangi adiknya, Cendini. Walaupun masih anakanak, Cendana sudah dapat menanam padi untuk keperluan hidupnya. Selain menanam padi, dia juga menanam buah-buahan dan sayursayuran. Pisang dan pepaya ditanam di sela-sela pematang sawah. Oleh karena itu, semua kebutuhan makanannya sudah tercukupi dari sawah dan kebunnya sendiri. Tubuh Cendana sangat kekar dan kuat sehingga ia bisa menebang pohon. Ia juga rajin mengumpulkan kayu bakar untuk piranti memasak. Cendini juga telah tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik. Rambutnya panjang, wajahnya bulat panjang, dan matanya bersinar. Cendini sangat rajin membantu kakaknya. Cendini dan Cendana masih tergolong anak-anak, tetapi pemikirannya sudah seperti orang dewasa karena keadaan yang dialaminya. Cendini dan Cendana selalu bangun pagi sebelum fajar menyingsing. Kadang-kadang sebelum berangkat ke sawah, Cendana dan Cendini memberi makan ayam yang dipeliharanya terlebih dahulu. Kedisiplinan Cendana dan Cendini itu yang menyebabkan ayam miliknya selalu bertelur setiap hari. Cendini membantu Cendana membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela padinya. Cendini juga memetik daun singkong yang masih muda untuk dimasak. Kerajinan dan kedisiplinan Cendana dan Cendini menyebabkan padinya tumbuh subur. Selain menanam padi, Cendana juga menanam ubi dan jagung. Sumber “Sari Gading”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Condet Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Azhar
9 Alfina seringkali kesulitan menuliskan ide-ide yang ada dalam pikirannya ke dalam bentuk karangan. Saran yang tepat untuk permasalahan tersebut adalah . a. Sebaiknya Alfina meminta orang lain untuk menuliskan karangannya b. Sebaiknya Alfina tidak usah menulis karangan tersebut c. Sebaiknya Alfina ke toko untuk membeli buku pelajaran d.
Pagi itu aku dan Lee Keong bangun awal. Semua barang siap dimasukkan ke dalam beg sandang. Aku mengisi penuh botol berkhemah di zaman pengakap membantu kami agar tidak ada tercicir barang. Sebelum keluar dari bilik aku mengambil pergi bawah meja lalu aku tulis “Isham, Lee Keong was here”.Aku lakukan ini kerana aku pernah terbaca bagaimana Sir Francis Light mencakar namanya di tingkap gelas di rumahnya “Francis Light was here”.Lee Keong memandang apa yang aku buat dengan hairan.“Tulis apa?” Lee Keong bertanya.“Untuk selamat tinggal pada gereja.” Aku menerangkan dan menutup pintu bilik, menapak menuju ke rumah paderi.“Thank you Sir.” Kami berdua mengucapkan terima kasih kepada Father George yang berdiri di muka pintu. Kami tidak berjabat tangan.“Most welcome.” Suara Father muncul dari belakang rumah. “Jangan tertinggal barang.” James beri nasihat.“Terima kasih.” Kami berjabat tangan dan terus bergerak keluar kawasan memandang ke belakang untuk kali merakam dalam ingatan agar satu masa nanti aku akan sampai lagi ke sampai ke hadapan Panggung Odeon. Jalan semakin kedai masih belum dibuka. Kami mengambil jalan Chulia Street. Ini jalan masuk yang juga akan membawa kami ke tengah jalan kami berhenti di kedai kereta sorong India. Secawan teh dan sebuku roti manis untuk sarapan akhir Chulia Street ialah laut dan pangkalan feri. Terpampang nama Pangkalan Raja Tun Raja Tun Uda 1894-1976 ini aku tidak tahu. Sama juga siapa Chulia aku juga tidak aku diajar di sekolah Pulau Pinang ini dibuka oleh Francis Light 1740-1794.Dalam feri aku menoleh ke merasa sedih bercampur gembira meninggalkan Pulau Pinang. Sedih kerana tidak tahu bila lagi aku akan sampai ke pulau Jelebu ke Pulau Pinang bukan dekat. Aku gembira juga kerana berjaya sampai ke Pulau Pinang yang selama ini aku hanya mendengar namanya dari feri kami mencari jalan besar arah ke susah juga kerana ada banyak simpang. Falsafah aku “jika sesat jangan malu bertanya.”“Bang… nak gi Kangar ikut jalan mana bang?” Aku bertanya pada Abang Melayu yang sedang berdiri di tepi deretan kedai.“Hang naik apa? Naik bas? Stesen kat feri sana…hang kena pusing.” Mata abang ini memandang ke arah Lee Keong.“Hitch hike, tumpang kereta orang.” Aku memberi penjelasan sambil tangan aku menunjukkan cara aku menahan kereta.“Ooo, hang kena pi Kepala Batas. Cari kat sana arah Sungai Petani, hang kena lalu Aloq Setaq, baru hang sampai Kangak, Perlis. Hang dari mana?” Abang Melayu bertanya dengan loghat utara yang makin pekat.“Dari Seremban.” Jawapan yang aku fikir tidak mungkin menimbulkan banyak persoalan.“Hang ikut jalan ini ke sana, tunggu kat depan sana.” Tangan abang ini memberi juga kami menapak hingga berjaya keluar dari kawasan pangkalan sampai ke jalan yang jadi sasaran mencari tempat yang strategik untuk berdiri menunggu jip berhenti. Pemandunya Abang Melayu. Aku berlari untuk membuka pintu.“Nak ke mana?” Abang Melayu sekitar 40-an bertanya.“Kangar, Perlis.” Aku menjawab.“Sampai Sungai Petani.” Belum sempat Abang menghabiskan ayat, aku masuk ke dalam jip. Lee Keong masuk duduk di belakang.“Hang scout ka?” Abang bertanya.“Dulu, sekarang tunggu result exam. Nak gi Kangar.” Aku menerangkan.“Ada apa kat sana?”“Cikgu kami, dulu dia ada ajar kami. Nak gi rumah dia.” Aku bercerita.“Hang kena pi Padang Besak, tengok Siam. Tak jauh dari Kangak.” Abang memberi cadangan.“Depan ni Kedah, lintas sungai kita masuk ke Kedah, jelapang padi. Pengeluar padi, saya ni ada kilang mesin padi. Tu pasai pakai jip. Angkut padi di bendang.” Abang ini orang melintas sungai yang tidak besar. Ini sungai sempadan Kedah dengan Pulau mula melihat sawah luas terbentang di kiri dan kanan pernah aku melihat tanah sawah seluas ini. Maka aku faham mengapa Kedah dikenali sebagai Jelapang Padi Malaysia.“Kampung hang ada bendang?” Abang bertanya.“Ada tapi tak luas macam sini.” Aku menjawab sambil menoleh ke belakang melihat Lee Keong sedang memandang ke sawah.“Tak dak Kedah, tak dak beras. Orang Kedah kuat keja bendang, hang nak masuk Sungai Petani atau terus ke Aloq Setaq?. Abang nak masuk Sungai Petani, nak terus jap lagi berhenti.”“Nak terus Aloq Setaq.” Aku menjawab menggunakan loghat utara. Aku menolak pelawaan menyimpang masuk ke Sungai pemilik kilang mesin padi memberhentikan kami di jalan lurus di tepi agak panas. Tapi kami tak lama menunggu sebuah kereta Pakcik Melayu berhenti.“Aloq Setaq, mai masuk. Hang di luaq panas.” Pakcik Melayu membuka pintu.“Tak jauh ke Aloq Setaq, 30 batu. Sejam kita sampai. Hang nak berhenti tang mana?” Pakcik Melayu bertanya.“Tak tau.” Aku aku memandang sawah yang luas sudah mula menguning. Aku nampak kepala orang dalam dilindungi padi. Kemudian kami lalu perkampungan yang bertukar menjadi kawasan pinggir pekan.“Hang ke arah kanan, jalan sikit Pekan Rabu. Depan masjid, abang nak menyimpang ke sana.” Pakcik Melayu memberhentikan kami sambil menunjuk arah rasa kami diberhentikan di jalan utama. Betul. Kami berjalan ke hadapan terus berjumpa dengan masjid yang pernah aku melihat masjid secantik ini. Warna kubah hitam dan dinding putih. Aku rasa ini pastilah Masjid Alor pakcik tadi dilupakan. Kami sampai ke jambatan dan kedai-kedai kami masuk untuk mencari makan. Warung kedai dinding kayu ini bukan menjual makanan tetapi menjual produk menapak lagi hingga berjumpa warung bertulis Nasi Kedah. Aku tak tahu apa itu Nasi dan Lee Keong makan nasi campur ikan kembung dan sayur tauge dengan air kami berdua serupa. Bila kami nak bayar harga pun sama 85 tuan punya warung memandang muka aku kemudian memandang muka Lee Keong.“Hang adik beradik?” Soalan yang pertama kali aku ini tak masuk akal. Mustahil dia tak kenal aku budak Melayu dan Lee Keong budak Cina. Tetapi mungkin kerana makanan kami Warung ini tidak faham. Malah ramai yang belum pernah berhitch hiking tak faham saja tumpang kereta orang. Tuan empunya kereta ini juga tidak yang amat berat ketika aku hitch hiking tahun 1968 bukan beg sandang dan khemah, tetapi dompet aku makin sehari makin bertambah ringan. Kerana itu apa yang kami beli dan makan kami jaga tidak berjalan dengan modal yang ke jalan besar mengarah ke Kangar. Hari makin kiri kanan jalan sawah padi. Aku ingat lagi ketika menunggu kereta aku lihat di sebelah jalan ada aliran dari longkang dan tidak laju seperti air sungai. Aku rasa ini ialah sebahagian daripada parit air untuk ke aku perhatikan aku nampak banyak anak ikan berwarna hitam. Apakah ini anak ikan sembilang atau anak khusyuk memerhatikan anak anak ikan dalam parit tepi berhenti. Kereta berwarna hitam yang agak tua. Pemandu Pakcik Melayu lagi. Dari pakaian pakcik ini, dia bukan pegawai kerajaan atau guru.“Saya nak pergi atas sikit pada Jitra… nak ambil padi.”Pakcik ini sah seorang petani. Tapi dia memiliki di Jelebu tidak ada petani atau penoreh getah yang memiliki kepala aku pakcik ini pasti seorang petani yang kaya.“Di sini, kami dah lama tanam dua kali setahun. Masa rehat tak banyak, tapi ada dapat tambahan.” Pakcik ini petani Jelebu kami menanam padi sekali setahun. Sekarang aku faham mengapa Kedah menjadi Jelapang Padi melintas Jitra. Beberapa batu keluar dari Jitra, pakcik memberhentikan kereta.“Sampai sini, jalan depan turus Kangak. Tak perlu belok belok, kalau hang nak tengok bendang. Ikut sama masuk dalam sawah.” Ajakan pakcik kami masuk ke jalan kecil dalam sawah. Kami di tepi jalan raya. Kiri kanan sekeliling kami sawah menapak. Hari makin panas. Kami cuba mencari pokok untuk air aku sudah panas sawah sama macam panas laut. Tidak ada tempat nak perlu air. Sambil berjalan mata aku mencari-cari kalau ternampak rumah ternampak orang dalam sawah.“Wait here, aku gi tanya paip air.” Aku minta Lee Keong masuk ke dalam bendang mencari sosok yang aku nampak ternampak aku bersuara.“Bang, pakcik boleh tumpang tanya? Ada paip air di sini.” Aku bersuara dengan kuat kerana pakcik ini sedang membongkok memotong rumput.“Ha, apa? Apa hang mau?” Jawapan bangun dari membongkok. Aku melihat jelas sosok ini sudah berumur. Memakai kain sarung diikat sampai ke lutut, berbaju singlet dan kain menutup kepala.“Pakcik, ada paip air dekat sini? Nak cari air.” Aku bersuara kuat kerana mungkin pakcik ini kurang pendengaran.“Hang cari pili? Tak dak pili kat sini no. Hang dari mana? Cari apa kat bendang?” Pakcik tua bertanya.“Cari paip air, kami nak ke Kangar.” Aku menjawab sambil menunjukan botol air aku.“Bendang tak dak pili. Ayak tak da, hang kena jalan ada surau. San ada pili.” Pakcik cuba memberi tahu tak faham apa itu pili. Yang aku cari paip pakcik ini lagi tebal lagi susah untuk aku faham.“Depan ada surau, ada ayak pili.” Sekali lagi dia menyebut pakcik ini meledakkan pertanyaan bagaikan bom untuk aku.“Hang tak mengaji ka?” Soalan meletup dari pakcik tergamam. Mana orang tua ini tahu aku tidak betul aku dah lama meninggalkan kelas mengaji di Surau Cikgu Omar.“Terima kasih pakcik.” Aku mengundur tanpa memberi jawapan kenapa aku tidak lagi mengaji.“No water here…. tak da paip kat sini.” Aku menerangkan apa yang aku dengar dari pakcik berhenti. Kami berkejar ke hadapan. Hal dahaga pemuda Cina yang nak ke Kangar, Perlis.“How long have you been hitch hiking?” Soalan dari sosok yang tahu apa itu hitch hiking.“Almost three weeks.” Lee Keong dari belakang menjawab.“Both, same school.”“Same class, waiting for form five results.” Aku menerangkan.“Where are you staying in Kangar?”“Want to visit our history teacher, she lived at Jalan Pegawai.” Aku memberikan alamat Mrs Ali.“I know that street. I’ll drop you there.”Kami masuk ke pekan Kangar. Pekan ini besar sedikit dari pekan Kuala Klawang. Kami nampak Sekolah Menengah Derma. Sekolah baru untuk Mrs Cina ini membawa kami ke Jalan berterima kasih. Sebelum bergerak pemuda Cina ini berkata “Make sure you visit Padang Besar.”Pintu dibuka bukan oleh Mrs Ali tetapi Azahar yang muncul. Aku kenal baik si Azahar tinggal seasrama di Sekolah Menengah Undang Jelebu SMUJ. Dia tingkatan lima aku tingkatan empat. Dia anak buah kepada Mister Ali Abu Bakar.“Woit Isam, woit Lee Keong. Sampai juga kau ke sini. Mrs Ali belum pulang lagi, dia ada urusan di luar. Masuk mari masuk.” Azahar dengan gembira mengambil beg sandang kami dan membawa di meja makan kami di raikan oleh Mrs Ali yang bertugas separa pegawai belia dan juga tentera wataniah bertugas di luar.“Hisham and Lee, I’m happy to see you.” Suara gembira Mrs Ali guru sejarah dan sains kesihatan SMUJ kini menjadi guru di Sekolah Menengah Derma kami bersembang tentang itu dan ini. Tentang Mister Tay di Jelebu dan murid-murid yang makan, sambil bersembang sambil bercerita.“Pili ni apa?” Aku bertanya.“Mana kau jumpa?” Azahar menanya.“Tadi dalam sawah, ada orang tua cakap pili pili pili, aku tak faham loghat Kedah.”“Pili, paip air laaaa.” Azahar ketawa dan Mrs Ali tersenyum.“Which old man?” Mrs Ali bertanya.“Tadi. I was scared dia tahu aku tak mengaji. Mana dia tahu aku tak mengaji?” Aku mencari penjelasan.“We were looking for air paip.” Lee Keong menambah.“Tak mengaji? Memang hang tak mengaji, di utara, mengaji ertinya sekolah. Kat Jelebu mengaji baca Quran.” Azahar yang sudah fasih dengan loghat utara cuba bercakap seperti orang utara.“Ayaq hang tau? Nyok hang tau?” Azahar terus ketawa mengejek bahasa utara. Mrs Ali hanya makan Azahar datang ke bilik tidur kami. Dia menghisap rokok. Mungkin dia tak mahu Mrs Ali mengetahui yang dia merokok.“Kangar ni tak da apa-apa. Pergi Padang Besar tengok pekan Siam, aku dah selalu pergi. Naik bas tak sampai sejam dah sampai.” Azahar menjadi pemandu pelancong.“Ada apa di Padang Besar? What to see?” Lee Keong bertanya.“Pekan Siam.” Azahar menjelaskan.“Boleh masuk? Takde pasport tak kena tangkap?” Aku itu di atas bantal sebelum lelap aku terbayang pekan koboi Padang di Kedah beri cadangan lawat Padang Cina beri cadangan yang sendiri dah pernah sampai ke Padang dah sampai Kangar tak mencuba menyeludup lintas sempadan tak cukup syarat berjalan. Petanimenyiangi rumput yang ada di sawah supaya padinya tumbuh dengan baik. Mereka menggunakan alat khusus seperti pada gambar di atas. (Masih) Menyiangi rumput pula petani yang menyiangi rumput secara manual, yaitu menggunaan tangan tanpa alat khusus. Petani juga butuh istirahat, jadilah gubuk di tengah sawah 7-themes.com Edo sangat senang karena hari ini ia akan berlibur di rumah pamannya di Pariaman, Sumatera Barat. Ia sedang dalam perjalanan menggunakan bus bersama ayahnya. Pemandangan indah selama di perjalanan, banyak pepohonan dan gunung, membuat hatinya gembira. Pamannya bekerja sebagai petani. Edo ingin sekali bermain di sawah. Maklum, Edo yang sekarang kelas V SD, selama ini tinggal di Jakarta yang padat gedung bertingkat. “Wah, kamu sudah besar, ya, Edo,” kata Paman Aryo saat Edo dan Ayahnya tiba. Edo tersenyum. Rumah pamannya sederhana, tetapi bersih dan rapi. Keesokan harinya, Edo diajak pamannya ke sawah. Edo melihat pamannya membawa dua ekor kerbau. “Kerbau ini ikut ke sawah, Paman?” tanya Edo. “Iya, Edo. Kerbau ini akan membantu paman untuk membajak sawah,” jelas Paman. “Membajak sawah itu apa, Paman?” Edo penasaran. “Kegiatan mengolah tanah di sawah dengan cara membolak-balikkan tanah supaya tanah menjadi gembur dan mudah untuk ditanami. Pembajakan sawah dilakukan sebelum masa menanam padi.” “Edo boleh ikut ya, Paman?” pinta Edo. “Tentu,” kata Paman. Mereka berdua pergi menuju sawah. Sepanjang perjalanan, Edo takjub melihat kerbau sungguhan di depannya. Tiba di sawah, Paman memasang alat pembajak pada leher kedua kerbau yang menyambung dengan kayu ke belakang yang dipegang pembajak sawah. Ujung kayu itulah yang berfungsi untuk mengaduk tanah. Paman berjalan memegang kayu di belakang. Edo duduk di atas kayu di depan Paman. Paman dengan teliti melewati tiap jengkal tanah yang ada. Sesekali paman mencambuk kerbau itu dan berteriak, “Heerr…ckck….herr….”. Itu untuk memberikan isyarat kepada kerbau-kerbau agar berbelok atau lebih cepat menyelesaikan pekerjaan. Paman lalu berkata, membajak sawah dengan kerbau akan membuat lingkungan tetap lestari, menyuburkan tanah, tekstur lumpur menjadi lebih halus dan tidak tercemar oleh tumpahan bahan bakar oli. Membajak sawah dengan kerbau juga merupakan budaya bangsa Indonesia yang turun temurun dan harus tetap dilestarikan. Paman juga berkata membajak sawah dengan kerbau dapat menjangkau lokasi persawahan yang sulit dan sempit seperti di lereng bukit. Jika terlihat capek, kerbau diistirahatkan dulu, diberi makan agar tenaganya pulih kembali. “Terima kasih Paman. Edo senang sekali membajak sawah bersama paman dan kerbau-kerbau ini,” kata Edo “Sama-sama, Edo. Besok kita bisa membajak sawah lainnya lagi ya. Sekarang kita pulang.” “Siap, Paman. Hari ini Edo banyak belajar tentang membajak sawah yang ternyata merupakan salah satu budaya bangsa kita sejak zaman nenek moyang ya, Paman?” kata Edo. “Betul sekali, Edo,” tanggap Pamannya tersenyum.* Oleh Tim Nusantara Bertutur Penulis Fitri Kurnia Sari Ilustrasi Regina Primalita Penutur Paman Gery paman_gery
ContohParagraf Narasi - Salah satu bentuk karangan yang sering dibuat adalah karangan narasi. Mungkin saja beberapa dari kamu masih belum atau kurang memahami apa yang disebut dengan karangan narasi. Pada artikel kali ini selain akan dibahas tentang contoh narasi akan ada pembahasan tentang apakah narasi itu sendiri sehingga akan dengan mudah untukmu untuk membuat karangan narasi sendiri.
23 January 2023 4 min read Contoh Paragraf Narasi – Salah satu bentuk karangan yang sering dibuat adalah karangan narasi. Mungkin saja beberapa dari kamu masih belum atau kurang memahami apa yang disebut dengan karangan narasi. Pada artikel kali ini selain akan dibahas tentang contoh narasi akan ada pembahasan tentang apakah narasi itu sendiri sehingga akan dengan mudah untukmu untuk membuat karangan narasi sendiri. Paragraf atau karangan narasi sebenarnya sangat sering dijumpai. Hanya saja sering kali tidak disadari bahwa paragraf yang sedang dibaca tersebut termasuk karangan narasi. Paragraf Narasi adalah suatu paragraf yang berisi tentang suatu karangan cerita yang disusun sesuai dengan rangkaian peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu secara berurutan atau singkatnya sesuai dengan kronologi kejadian. Cara Menulis NarasiMenentukan tema atau pesanSesuaikan dengan sasaran pembacaKerangka ceritaDetail ceritaMenentukan penokohanContoh Narasi Tentang BermimpiContoh Narasi Pengalaman PribadiContoh Narasi ImajinatifContoh Narasi CintaContoh Paragraf Narasi Tentang LingkunganContoh Karangan Narasi Tentang LiburanContoh Paragraf Narasi Tentang KesehatanContoh Paragraf Narasi Tentang BudayaContoh Narasi Tentang Baju Cara Menulis Narasi Jangan sampai salah saat ingin membuat narasi. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu agar narasi yang dibuat sesuai dan tidak melebar beberapa hal bisa kamu lakukan sebelum memulainya. Cara ini hanya untuk mempermudah teman-teman dalam menuliskan suatu narasi. Menentukan tema atau pesan Saat ingin membuat karangan narasi, sebaiknya kamu menentukan tema apa yang ingin kamu bawa atau sampaikan pada narasi yang akan kamu tulis. Tema ini merupakan pesan utama dari narasi yang ingin kamu tulis, misalkan tema yang ingin kamu sampaikan adalah mencuri adalah perbuatan yang tidak baik’ atau menjaga kebersihan dilingkungan sekitar adalah sesuatu yang wajib’. Dengan menentukan tema inilah kamu bisa dengan mudah menentukan alur cerita agar pesan ini dapat tersampaikan dengan baik. Sesuaikan dengan sasaran pembaca Alangkah lebih baiknya jika kamu tahu sasaran pembacamu siapa. Tentukan dulu kamu ingin menyampaikan pesan atau tema itu untuk siapa. Apakah untuk anak-anak dengan rentang usia anak SD, SMP hingga SMA atau anak kuliah bahkan bisa juga untuk segala usia. Dengan tahu target pembaca akan dengan mudah untuk menentukan seperti apa bahasa yang akan kita gunakan. Juga akan mempermudah kita menyiapkan ceritanya seperti dengan bahasa yang rumit, sederhana atau alur cerita yang menegangkan. Kerangka cerita Setelah menentukan tema kemudian target pembaca waktunya kamu untuk membuat kerangka cerita. Pada bagian ini teman-teman bisa memberikan poin secara general tentang bagaimana ceritamu akan dimulai. Setelahnya tuliskan bagaimana cerita narasimu mencapai klimaks atau adegan puncak. Setelah masuk ke adegan puncak kemudian tentukan bagaimana cerita atau narasi yang kamu buat akan berakhir. Pada klimaks biasanya konflik baru sedang panas-panasnya sedangkan untuk menuju akhir konflik yang kamu buat sudah menemui titik terang. Detail cerita Dengan kerangka cerita, kamu bisa melanjutkannya dengan memberikan detail pada inti cerita. Masukan cerita apa yang akan kamu sampaikan sesuai dengan kerangka cerita. Jangan terlalu bertele-tele atau narasimu jadi tidak menarik. Menentukan penokohan Penokohan bisa kamu lakukan setelah inti ceritanya kamu pahami. Dengan menentukan tokohnya maka kamu tidak akan menambahkan terlalu banyak tokoh sehingga narasimu menjadi terlalu panjang dan tidak ada selesainya. Penokohan dan watak disini sangat akan membantumu saat menulis narasi nanti. Tidak terlalu sulit bukan untuk menuliskan suatu narasi? Simak contoh narasi di bawah ini agar kamu lebih memahami dan menjadikannya bahan referensi untuk menuliskan narasi yang kamu inginkan. Contoh Narasi Tentang Bermimpi Aku berjalan menuju halaman rumah-rumah yang sunyi. Aku terus berjalan di kota kecil yang sunyi hingga kutemukan patung-patung sepeda di suatu taman tak jauh dari rumah-rumah itu. Ada seorang gadis berbaju merah mengintipku dari balik rerimbunan daun. Aku mengejarnya. Lantas ia berhenti di salah satu sudut taman dan menoleh ke arahku. Kami berpandangan-pandangan sebelum aku sadar kalau ia benar-benar telah menghilang. Bolak-balik aku mencoba mencarinya. Sebelum aku benar-benar menemukannya, dering nyaring jam weker di atas meja mengejutkanku. Cahaya matahari sudah menerobos masuk jendela kamarku. Contoh Narasi Pengalaman Pribadi Sesampai di bumi perkemahan Cibubur, Kami bersiap untuk menurunkan barang bawaan kami. Kami pun melanjutkan dengan mendirikan tenda kemah kami. Tahap demi tahap kami rangkai Tenda kami hingga berdiri kokoh. Tak kurang dari 20 Menit tenda kami sudah berdiri tegak mengawali kesiapan kami untuk mengikuti Kemah Persami hari itu. Kami pun berlanjut berkumpul di lapangan utama karena akan diadakan Upacara pembukaan perkemahan oleh Kepala Sekolah kami. Contoh Narasi Imajinatif Hari mulai petang, tapi tak kulihat dirinya menampakkan diantara keramaian ini, Aku mulai takut, sedih dan tak karuan. Dimana Ibuku? dia bilang suruh tunggu. Tapi sudah 3 jam aku menunggu tak kunjung bertemu. Apa ia sengaja meninggalkanku? ataukah ia memang kesulitan menemukanku? rasanya tidak, aku berdiri diatas lokasi yang persis ia sampaikan dalam suratnya. Entah, Jika satu jam lagi tidak segera berjumpa, maka ia memang Ibu yang paling jahat sedunia! Contoh Narasi Cinta Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya. Contoh Paragraf Narasi Tentang Lingkungan Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi. Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Contoh Karangan Narasi Tentang Liburan Berlibur ke Kebun Binatang Akhirnya, hari ini tiba. Hari ini aku dan keluargaku akan pergi ke kebun binatang Ragunan. Aku bangun pagi-pagi sekali, kemudian membantu ibu mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa. Sebelum pergi, kami sarapan terlebih dulu. Pukul kami berangkat menuju kebun binatang Ragunan. Kami pergi ke kebun binatang menaiki mobil ayahku. Ayah dan ibuku duduk di depan, sedangkan aku dan kakakku duduk di belakang. Contoh Paragraf Narasi Tentang Kesehatan Tubuh Laila pun kian melemas. Sedari tadi, dia sangat tidak konstentrasi saat pelajaran berlangsung. Pandangan matanya pun kian mengabur dan pikirannya pun berkonang-kunang. Tak perlu menunggu waktu lama, Lalila tergeletak di lantai di lantai kelas yang ada di sebelah kanan bangku kelas yang ia duduki. Sntak, semua yang ada di kelas Laila panik dan membawa tubuh Laila menuju ke Unit Kesehatan Siswa UKS. Sekian lama tak sadarkan diri, Laila pun akhirnya akhirnya tersadar juga. sejumlah teman yang disuruh Pak Guru untuk menjaga Laila di UKS tampak senang melihat temannya yang sudah tersadar tersebut. Kepada teman-temannya itu, Laila menceritakan bahwa dirinya tidak sempat sarapan terlebih dahulu di rumah, sehingga hal itu membuatnya lemas dan tidak berkonsentrasi. Akhirnya, teman-teman LAila pun membeli sepotong roti dan air mineral agar perut Laila terisi penuh oleh makanan, sehingga tubuhnya kembali kuat dan bisa berkonsentrasi saat belajar di kelas Contoh Paragraf Narasi Tentang Budaya Tepat pukul aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Contoh Narasi Tentang Baju Sampah memang menjadi masalah jangka panjang pada lingkungan kita, Jika tidak segera atasi maka yang terjadi adalah bumi akan menjadi planet yang penuh sampah disemua lini. Maka dari itu, Ibu Azzahra menyuruh kami untuk membuat prakarya dari sampah. Pusing, tujuh keliling karena kami sama sekali tidak memiliki ide bagaimana sampah bisa diubah menjadi sebuah karya yang memiliki nilai jual. Untuk itulah, kami berkunjung ke Rumah Pak Sartono, ketua Bank Sampah desa Nogoyani. Pak Sartono, berkata bahwa sampah yang kami bawa ini ternyata dapat diubah untuk menjadi sebuah baju. Tercengang kami semua, bagaimana bisa bungkus bungkus mie instan yang kami bawa ini bisa diubah menjadi sebuah Baju? Lantas, pak sartono mengambil kan kami sampel baju yang terbuat dari bahan sampah. Diambilah sebuah gaun yang sangat cantik, anggun dan berkilau itu. Tanpak kejauhan seperti Gaun yang dikenakan oleh Elsa, tokoh kartun favoritku. Dengan warna biru cerah, kemilau layaknya berlian itu yang memanjakan mataku. Ternyata semua itu terbuat dari Sampah yang disetor secara sukarela oleh masyarakat. Seorang Guru Komputer di SMK Negeri di Jawa Tengah. Hobi menulis dan membagikan Tips mengenai Tutorial Komputer.
Sampaidi Palangkaraya pekerjaan pun tidak bisa aku dapati karena aku belum bisa gambar dan ahirnya aku terdampar di Palangkaraya tanpa mendapatkan apa-apa. Uang tiket tidak di ganti, uang kos pun tidak ada, uang makan terbatas. Intinya bahwa dari ke-5 janji itu satupun aku tidak dapat dan malah aku rugi.
Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Contoh Karangan Narasi yang dimana dalam hal ini meliputi contoh tentang Pendidikan, Liburan, Lingkungan, Guru, Sekolah dan Pengalaman Pribadi, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Berikut dibawah ini terdapat beberapa contohnya antara lain sebagai berikut 1. Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Bapak Pendidikan Nasional Dunia pendidikan akan selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Perjuangan beliau saat zaman penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perjuangannya inilah yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama kecil beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Di masa mudanya, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik. Beliau selalu memberikan sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara. Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di Belanda. Dalam masa pengasingan, beliau belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh gelas Europeesche Akte. Gelar ini menjadi berguna ketika tahun 1919 beliau kembali ke Indonesia dan berlatih menjadi guru. Langkah besar beliau adalah ketika mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1992. Banyak halangan dan rintangan yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda terhadap beliau. Akan tetapi beliau tetap memperjuangkan pendidikan. Hingga beliau menciptakan semboyan yang terkenal sampai sekarang. Tut Wuri Handayani di belakang memberi dorongan. Ing Madya Mangun Karsa di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa. Ing Ngarsa Sungtulada di depan memberi teladan. Semboyan ini kemudian digunakan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 7 Contoh Karangan Persuasi 2. Contoh Karangan Narasi Tentang Liburan Berlibur ke Kebun Binatang Akhirnya, hari ini tiba. Hari ini aku dan keluargaku akan pergi ke kebun binatang Ragunan. Aku bangun pagi-pagi sekali, kemudian membantu ibu mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa. Sebelum pergi, kami sarapan terlebih dulu. Pukul kami berangkat menuju kebun binatang Ragunan. Kami pergi ke kebun binatang menaiki mobil ayahku. Ayah dan ibuku duduk di depan, sedangkan aku dan kakakku duduk di belakang. 3. Contoh Karangan Narasi Tentang Lingkungan Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi. Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu dikarenakan oleh polusi tersebut. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal oleh manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah. Ada beberapa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di Air dan di Tanah antara lain Terjadinya erosi dan curah hujan yang tinggi. Banyaknya sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk. Menyebarnya zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya. Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara. Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus. Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah Diare Demam berdarah Disentri Hepatitis A Kolera Tiphus Cacingan Malaria Maka yang harus kita lakukan dalam menanggulangi pencemaran air dan tanah serta terhindar dari berbagai penyakit adalah pola hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal rumah dan lingkungan sekitar rumah yang sehat. Baca Juga Artikel Terkati Tentang Materi 9 Contoh Karangan Argumentasi 4. Contoh Karangan Narasi Tentang Guru Orang Tua Kedua Guru Semua orang pasti memiliki orang tua sehingga kita bisa terlahir di dunia ini. Tapi ada istilah orang tua kedua yang ada di sekolah. Ya, itu merupakan sebutan untuk guru-guru yang ada di sekolah. Karena saat di sekolah merekalah yang membimbing, menjaga, menegur kita selama kita bersekolah. Saat kita di sekolah, ada banyak guru dengan materi yang diajarkannya masing-masing serta kepribadiannya masing-masing. Kenapa kepribadian? Itu karena kita pasti sering atau pernah menemukan guru yang sangat baik dan sabar, guru yang tegas, guru yang ditakuti murid karena sering marah, guru yang lucu sering membuat kita tertawa, dan masih banyak lagi. Ah, selain itu ada juga guru-guru yang cantik dan ganteng serta masih muda yang menjadi bahan modusanitalic murid-murid. Terlepas dari itu semua, guru merupakan kunci dimana kita bisa sukses nantinya. Para pahlawan tanpa tanda jasa. Merekalah yang selalu ada dalam suka duka saat kita menempuh pendidikan di sekolah. Mereka yang juga akan bangga jika kita meraih prestasi, mereka juga yang akan ikut bersedih jika kita mengalami kegagalan, namun mereka juga membangkitkan kita dari kegagalan tersebut. Guru, segala hormat kami untukmu. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 20 Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya [LENGKAP] 5. Contoh Karangan Narasi Tentang Sekolah Sebuah Pengalaman yang Mengesankan Ketika bangun pada hari Senin pagi, aku sangat terkejut karena melihat jam di kamar telah menunjukkan pukul WIB. Aku langsung bangun dan menuju ke kamar mandi. Sampai di kamar mandi tiba-tiba aku terpeleset dan hampir saja mencederaiku. Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin ada upacara bendera aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah. Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku. Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah PR dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali. Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah. 6. Contoh Karangan Narasi Tentang Fiksi Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 20 Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya [LENGKAP] 7. Contoh Karangan Narasi Tentang Fakta Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang. 8. Contoh Karangan Narasi Tentang Pengalaman Pada Bulan Juni, tanggal 13 di sekolahku akan memasuki masa libur dan akan berakhir pada tanggal 15 Juli. Kami sekeluarga tidak menyipkan liburan. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Dan keesokan harinya aku mempersiapkan segalanya perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan semua pemndangannya yang menawan. Lalu kemudian sesampainya disana kami keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. waktu berlalu begitu cepat tak terasa berjam-jam telah kuhabiskan disana. Perpisahan pun terjadi ketika hari beranjak sore . Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok. 9. Contoh Karangan Narasi Singkat Sejak kecil aku gemar menari. Aku biasa berlatih menari di sebuah sanggar tari. Berbagai piala lomba menari telah aku menangi. Hingga saat ini, kegemarankuterhadap seni terutama seni-seni tradisional tidak berkurang. Selepas sekolahmenengah atas kelak aku ingin melanjutkan sekolah di institut seni. Semoga cita-citaku kelak tercapai dan menjadi penari professional. 10. Contoh Karangan Narasi Panjang Akibat Bangun Kesiangan Sinar mentari pagi menerobos masuk melewati sela-sela jendela kamarku. Sinar itu menyinari wajahku hingga aku terbangun. Aku pun membuka matak dengan sangat berat dan melihat ke arah jam dinding yang ada di kamarku. Seketika itu juga aku terkejut, ku lihat jam telah menunjukan pukul WIB. Dengan cepat aku melompat dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi. Ketika sampai di pintu kamar mandi, aku terpeleset kain basah yang ada di bawah, beruntung aku tidak jatuh dan mencederai tubuhku. Setelah mandi, aku segera berpakaian sekolah dengan rapih. Kemudian, aku sarapan pagi bersama ayah dan ibuku. Sesudahnya aku pamit kepada kedua orang tuaku dan langsung berangkat menuju sekolah dengan mengendarai sepeda motorku. Jarak dari sekolah ke rumahku tidak begitu jauh sehingga hanya sekitar 15 menit aku telah sampai di sekolah. Beruntung aku tidak terlambat, pikirku. Aku pun langsung menuju kelasku. Setibanya di sana, kulihat semua teman-teman sedang bersiap-siap mengikuti upacara. Kemudian aku juga ikut mempersiapkan diri untuk mengikuti upacara. Namun, ketika aku mencari topiku di dalam tas, betapa terkejutnya aku ternyata topiku tidak ada di sana. Aku pun mulai panik. Terbayang sudah aku akan dihukum berdiri sendiri di depan lapangan upacara dan ditertawai oleh teman- teman. Karena aku tidak mau kena hukum, aku berniat mengambil topiku yang tertinggal di dalam rumah. Kulihat pula jam masih menunjukan pukul 07. 00 wib. Aku pikir masih ada waktu bagiku untuk pulang ke rumah. Aku pun pulang kembali ke rumah. Setelah mengambil topi, aku kembali ke sekolah. Ku pacu sepeda motorku dengan sangat kencang. Namun, di tengah perjalanan motorku tiba – tiba berhenti mendadak. Aku pun semakin panik, setelah aku periksa, motorku ternyata kehabisan bensin. Terpaksa aku mendorongnya sambil mencari penjual bensin terdekat. Beruntung, aku menemukan pom bensin tidak jauh dari tempat motorku mogok. Kemudian aku membeli bensin dan langsung memacu sepeda motorku. Setelah sampaidi sekolah, semua murid telah berkumpul di lapangan upacara. Ternyata upacara baru saja akan dimulai. Aku berlari menuju ke lapangan upacara dan berbaris bersama teman – temanku. Aku pun menjadi lega karena sudah memiliki topi dan siap untuk upacara. Ketika upacara berlangsung, guru bk mengadakan razia memeriksa kerapian dan kelengkapan semua siswa. Aku pun tenang, pikirku aku tidak akan kena hukuman. Namun, tidak di sangka guru BK menghampiriku dan mencatat namaku. Ternyata aku tidak memakai ikat pinggang. Senyum yang tersembul dari pipiku tiba-tiba menghilang. Aku lupa bahwa aku belum melepaskan ikat pinggang yang masih menempel di celana pramuka. Aku pun pasrah menerima hukuman yang akan aku terima. Sehabis upacara, guru BK mengumpulkan semua siswa yang telah tercatat. Ada sekitar sepuluh orang siswa termasuk aku yang terjaring razia kali ini. Kami semua dibariskan menghadap tiang bendera selama sepuluh menit. Setelah itu, guru bk datang dan menceramahi kami. Aku hanya bisa mendengarkan perkataannya. Lalu, kami pun mendapat hukuman untuk membershihkan toilet sekolah. Tanpa bisa menghindar aku menghabiskan waktu dua jam pelajaran dengan membersihkan toilet pria yang terkenal sangat bau tersebut. Aku pun menyadari bahwa segala sesuatu yang tidak dipersiapkan akan membawa bencana. Oleh karena itu, sejak saat itu aku selalu mempersiapkan atribut sekolah sebelum tidur malam. 11. Contoh Karangan Narasi Tentang Imajinatif Ranting Tua Terlalu Bengkok Namaku adalah Clara Dakota Cortz. Aku berusia 16 tahun . Aku tinggal di sebuah desa bernama Woodland di negara Batavia. Ibuku seorang tabib yang cantik dan bijaksana, aku sangat dekat dengan ibuku. Sedangkan ayahku adalah seorang elf peri musim dingin. Tiak Heran aku memiliki tubuh seperti manusia biasa tetapi dipunggungku terdapat sepasang sayap berkilauan. Ayah dan ibuku berpisah semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa. Dia mengatakan bahwa elf, manusia, penyihir, dan para kurcaci tidak akan pernah bisa bersama. Aku heran kenapa semua makhluk tunduk dan patuh kepada si tua itu. Suatu hari aku sedang pergi jauh ke hutan bersama kucing berjubah putih mencari jamur pelelap tidur. Tiba-tiba aku dan Squishi, si kucing berjubah putih mendengar suara di balik semak terdengar orang itu sedang mengomel. ” Bagaimana caranya kalau begini ? Siapa yang akan membantuku ? Ah….. harusnya aku, bukan penyihir bodoh dan jelek itu, tapi… aku juga tidak berani mengganggunya, jadi aku harus bagaimana ? “ Dengan perlahan aku mencoba mendekat dan mencari sumber suara itu. Tidak kusangka orang yang sedang mengomel itu adalah Imaji situa berisik dan menyebalkan. “Kakek !”. Aku mencoba mengagetkannya. ” Oh ! Kau !. Gadis berdarah orange ! sedang apa kau disini bersama kucing gemuk dengan jubah putih dekilnya ? “. Kata-kata kakek yua itu memang pedas seperti biasa. “Aku sedang mencari jamur pelelap tidur , kau sendiri kakek tua ?” .”Anak kecil berdarah orange sepertimu tidak akan paham ! Darahmu terlalu kental untuk memahami masalahku . Sudah kubilang manusia dan peri tidak akan menghasilkan keturunan yang baik !”. Kakek itu malah memarahiku, lalu pergi begitu saja dengan tongkat tua bengkoknya. Sepulang dari hutan aku dan Squishi sepakat untuk tidak membicarkan kejadian buruk tadi kepada ibuku. Tapi aku tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dan sakit hatiku. ” Ada apa sayang ? Apakah kau terluka …atau… ada ranting tua yang terlalu bengkok di hutan dan memarahimu ? ” tanya ibuku. Dia tahu aku bermasalah denga Imaji sang sesepuh bawel. Lalu aku menceritakan semuanya kepada ibuku. Kemudian dia memberi tahu aku sebuah kisah mengenai alasan Imaji melarang semua kloni akur. Ternyata, dulu ia adalah salah satu elf musim semi dengan kekuatan yang luar biasa. Namun ia menikah dengan seorang wanita cantik yang licik . Ia membujuk Imaji agar berubah menjadi manusia biasa agar semua kemampuan dan sayapnya hilang. Imaji mengira wanita itu tulus mencintainya, akan tetapi setelah lama menikah dan tak kunjung dikaruniai keturunan wanita itupun pergi meninggalkan Imaji dan memilih untuk menikah dengan seorang penyihir jahat yang telah lama membenci Imaji. Imaji merasa sangat sedih dan kesal , naumn ia tidak dapat berbuat banyak. Sejak kejadian itu, dia melarang antar kloni berhubungan apalagi menikah. Ia takut apa yang menimpanya akan terjadi pada orang lain. Hal itu memang tidak adil, tapi aku mengerti dan tidak banyak bertanya pada ibu. Aku hanya terdiam sambil menatap pohon cemara tua yang rantingnya terlalu bengkok. Seperti itulah perasaan Imaji sekarang. 12. Contoh Karangan Narasi Tentang Pengalaman Pribadi Kemah Bersama Teman-Teman Liburan semester ganjil yang lalu, aku dan teman-teman dari kelas 7 sampai dengan kelas 8 mengikuti perkemahan sekolah di Jayagiri, di kaki gunung Tangkuban Perahu. Aku dan rombongan sekolah berangkat menggunakan 2 bus. Perjananan kami tempuh selama kurang lebih 3 jam. Sesampainya di sana, aku dan teman-teman mencari tempat untuk mendirikan tenda. Kami menelusuri setiap titik tempat yang bagus dan layak untuk mendirikan tenda. Kurang lebih 2 jam pencarian tempat, akhirnya kami menemukan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda. Tempat tersebut berada agak di atas kaki gunung Tangkuban Perahu. Tempat tersebut memiliki pemandangan yang bagus dan kondisi tanahnya yang datar memudahkan kami untuk mendirikan tenda dengan cepat. Pada hari kedua, aku dan teman-teman melakukan pendakian ke gunung Tangkuban Perahu. Kegiatan ini sangat melelahkan bagi kami. Namun, kegiatan ini juga sangat menyenangkan. Karena kami dapat menikmati pemandangan kebun teh yang sangat luas dan indah, menghirup udara yang sangat segar, serta mendengar kicauan burung dan gemercik air air yang mengaris diantara bebatuan suangai. Baguku, saat yang paling menyenangkan adalah saat kami tiba di lokasi kawah Tangkuban Perahu. Rasa lelah dan peluh keringan terasa hilang digantikan oleh rasa puas dan menyenangkan yang sukar untuk dilukiskan dengan kata-kata. 13. Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Disiplin Belajar Hikmah Disiplin dalam Belajar Rani merupakan anak ketiga dari lima besaudara. Ayah Rani adalah seorang tentara angkatan darat. Mereka sekeluarga tinggal di rumah dinas khusus TNI. Ayah Rani selalu mengajarkan kedisiplinan dalam segala hal. Mulai dari disiplin dalam beribadah, displin dalam beraktivitas, disiplin dalam berolahraga, dan disiplin dalam belajar. Ketegasan ayah Rani dalam menerapkan kedisiplinan bukan berarti membuat anak-anaknya merasa takut. Hubungan antara ayah dan anak di antara mereka terjalin sangat harmonis. Rani dan semua saudaranya diajarkan untuk selalu belajar di siang hari. Setelah pulang sekolah, ayah Rani mengajarkan untuk selalu mengerjakan semua tugas rumah yang diberikan pada hari itu. Akan tetapi aktivitas itu harus dilakukan setelah mereka menyantap makan siang. Ketika pekerjaan sekolah sudah selesai maka ayah membebaskan Rani dan saudara-saudaranya untuk bermain. Dan malam harinya, ayah mewajibkan untuk belajar dari ba’da isya sampai pukul WIB. Semua kedisiplinan ini tidaklah memberatkan bagi Rani. Bahkan kebiasaan ini justru membawa hikmah yang luar biasa. Daerah tempat tinggal Rani merupakan daerah yang masih sulit listrik. Listrik di daerah itu dapat saja mati selama seharian penuh atau bahkan sampai tiga hari. Pernah suatu ketika listrik padam di malam hari sampai menjelang subuh. Pada hari itu ada tugas sekolah yang sangat banyak bagi Rani dan teman-temannya. Ketika sesampainya di sekolah hampir semua teman-teman Rani mengeluh tidak bisa mengerjakan tugas karena listrik padam. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi pada Rani. Rani sudah siap dengan semua tugas untuk hari itu. Rani pun bercerita kepada guru dan semua teman-temannya bahwa ia selalu dibiasakan mengerjakan tugas sekolah saat siang hari. Alhasil ketika suatu ketika listrik padam di malam hari Rani tidak kebingungan karena belum mengerjakan tugas sekolah. Inilah hikmah dari kedisiplinan dalam belajar. 14. Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan Ketiga Aku Menyesal Tak Berilmu Sekarang usiaku menginjak 33 tahun dan aku hanya sebagai ibu rumah tangga. Tanpa penghasilan kecuali nafkah dari suami. Aku tidak punya penghasilan sendiri. Entah pekerjaan apa yang bisa aku lakukan. Bahkan ada yang lebih buruk dari itu, mengajari anak-anakku mengerjakan PR pun aku tidak bisa. Ketika mereka bertanya tentang materi sekolahnya, aku terdiam seribu bahasa dan pada akhirnya aku menyuruh mereka mengikuti bimbingan belajar. Mungkin bagi sebagian orang bimbingan belajar adalah kegiatan yang baik bagi anak-anak. Tapi bagiku, dengan mereka ada kegiatan tambahan diluar maka makin sedikit waktu kebersamaan kami. Semua ini berawal saat usiaku 11 tahun. Waktu itu aku duduk di kelas 5 SD. Tidak seperti teman-temanku lainnya yang semangat bersekolah, aku merasa sangat bosan di sekolah. Aku sering membolos keluar sekolah. Pergi ke sawah, sungai, atau justru ke pasar. Orang tuaku tidak mengetahui semua itu. Mereka hanya tahu bahwa pagi hari aku berangkat ke sekolah dan siang harinya pulang. Adegan membolos ini aku lakukan dalam jangka waktu yang lama. Sekitar dua bulan aku lebih sering berada di luar sekolah. Hal yang tidak baik akan susah untuk ditutupi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini pun terjadi padaku. Pihak sekolah akhirnya memberitahu kedua orang tuaku tentang kebiasaanku membolos. Orang tuaku kaget bukan kepalang. Mereka marah besar. Bahkan ayah sampai memukulku. Tak lama berselang ibuku jatuh sakit. Kata ayah ibu sakit karena memikirkanku. Aku mulai mengalah untuk terus bersekolah demi ibu. Tapi ayah selalu saja bersikap kasar kepadaku setelah kejadian itu. Terlebih lagi nilai-nilaiku kurang memuaskan bagi ayah. Aku melanjutkan sekolah sampai lulus SD. Nilaiku pun tak cukup bagus. Aku kemudian mengutarakan kepada ayah bahwa aku tak mau lagi sekolah. Aku tidak bisa lagi belajar. Bahkan aku tidak ada keinginan untuk belajar. Ayah dan ibu sudah kehabisan akal membujukku untuk bersekolah. Alhasil muncul keputusan mengejutkan dari ayah. Beliau memutuskan untuk menikahkanku. Laki-laki berumur 29 tahun menjadi pilihan ayah. Tidak terbayang olehku, menikah dengan laki-laki yang berjarak 17 tahun denganku. Tapi entah apa yang ada di pikiranku. Aku langsung menyetujui keputusan ayah. Menikah di usia belia akhirnya menjadi jalan hidupku. Kini 21 tahun telah berlalu, dan aku baru merasakan akibat tidak berpendidikan. Tidak berpendidikan sangat menyusahkan. Tidak berilmu justru membuat hidup serasa sengsara. Pendidikan SD tidak bisa menjamin kehidupan. Hidup tidak bisa hanya dibekali dengan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Aku sangat menyesal atas keputusanku 21 tahun silam. Andaikan saja dahulu aku menuruti kata ayah dan ibu, pasti aku bisa sukses seperti teman-temanku sekarang. Bahkan aku bisa merasa bangga karena bisa menjadi guru pertama bagi anak-anakku. Demikianlah pembahasan mengenai 14 Contoh Karangan Narasi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Referensi Gb WhatsApp
Βሢ ጆትвυпኦፆотዣհኖбуй юниማեդ
Τур ዤչሾያቮшըፐω сиթуթ
Кեчኬм ևտуκኡчуፊա пαщωցИфоնуዑуփа ሐኚ
Ժахоγաни ιζըቹեπωዘዥտዦաջαцը የչθпсοሓа
24Muhammad Rifki "Perbaikan Latihan dan Ulangan Bahasa Indonesia SMAN 41 Thn 2017". By muhammadrifki324 December 13, 2017. pembelajaran bahasa Indonesia untuk peserta didik menyisipkan peristiwa sejarah dengan harapan dapat memperkuat kepribadian peserta didik dengan menghayati nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan seorang tokoh untuk meraih
Dari kiri Hiromi Yoshiwara, Nozomi Kurahashi dan Asako Suzuki Tajuk karangan ini ialah makanan dan pemakanan dalam budaya melayu. Saya memilih tajuk ini kerana makanan melayu ialah salah satu ciri-ciri dalam budaya melayu. Budaya Melayu ialah budaya utama di Malaysia di samping budaya Cina, budaya India. Budaya Melayu terdiri daripada berbagai-bagai unsur, misalnya bukan sahaja makanan, bahkan pakaian, perumahan, seni dan agama Islam. Antara unsur-unsur ini, makanan Melayu menarik bagi saya kerana ada pelbagai jenis dan saya fikir makanan ada perkaitan dengan unsur-unsur yang lain, contohnya berkaitan dengan agama Islam dan cuaca di Malaysia. Unsur-unsur ini berbeza dengan unsur-unsur di dalam budaya Jepun. Oleh itu, saya boleh melihat perbezaan makanan Melayu dengan makanan Jepun dan mengetahui kenapa ada perbezaan. Sungguhpun ada perbezaan, ada persamaan juga. Kedua-dua budaya Melayu dan budaya Jepun ialah salah satu budaya Asia. Berdasarkan perbandingan di antara makanan Melayu dengan makanan Jepun, saya akan menerangkan apakah ciri-ciri makanan Melayu. Karangan ini dibahagikan kepada 5 bahagian yang utama. Pada bahagian pertama, saya menjelaskan tentang makanan Melayu dari segi bahan-bahan, cara masak, cara makan dan lain-lain. Dalam perbandingan dengan makanan Jepun, persamaan utama bahawa nasi ialah makanan utama. Selepas itu, Pada bahagian kedua, saya menerangkan pengaruh unsur budaya dalam makanan Melayu, terutamanya agama Islam. Seterusnya, dalam bahagian yang sama, saya menerangkan budaya makanan Melayu sebagai adat Melayu. Pada bahagian ketiga, saya menulis tentang makanan Hari Raya, terutamanya di Kedah. Di samping itu, saya membandingkannya dengan makanan perayaan di Jepun. Pada bahagian keempat, saya menulis tentang makanan dan pemakanan kenduri arwah yang diadakan di Kedah selepas Hari Raya. Akhirnya, saya meringkaskan ciri-ciri makanan Melayu di samping perbandingan makanan Jepun yang dituliskan pada bahagian-bahagian terdahulu. Bahagian 1 Ciri-ciri Makanan Melayu Pertama sekali, saya menerangkan ciri-ciri makanan Melayu dari segi bahan-bahan. Makanan utama ialah nasi yang dimakan dengan pelbagai jenis lauk-pauk. Ini ialah persamaan utama antara makanan Melayu dan makanan Jepun. Kedua-dua negara ini ada di Asia dan nasi ialah makanan utama di banyak negara atau bangsa di dalam Asia. Di kedua-dua negara, penanaman padi boleh ditani sebab iklim tropika dan iklim sederhana amat penting sebagai pertanian utama. Pemandangan kawasan sawah padi Gambar 1, biasanya di kampung lebih kurang sama. Bahkan, perbezaan cuaca ini menyebabkan perbezaan bahan-bahan di antara Malaysia dan Jepun. Walaupun nasi ialah makanan utama, jenis padi berbeza antara padi di Malaysia dan padi di Jepun. Selain daripada perbezaan padi, ada perbezaan yang lain. Cili, kelapa santan, ubi kayu dan pandan Gambar 2 ialah tumbuhan-tumbuhan utama yang biasanya tidak dimasak sebagai bahan makanan utama di Jepun. Tumbuhan-tumbuhan ini sesuai dengan iklim tropika untuk pertanian. Oleh itu, di Malaysia bahan-banan begini senang didapati dan dimakan. Makanan contoh yang dimasak dengan bahan-bahan ini ialah sambal yang ada pelbagai jenis, kari, nasi lemak, kuih seri muka, kuih lapis dan lain-lain. Sebaliknya, bahan-bahan yang senang didapati di Jepun dan tidak ada di Malaysia ialah Soba, atau sejenis biji-bijian, plam Jepun, ceri Jepun, bahan-bahan laut dan lain-lain. Gambar 1 Gambar 2 1 Cili; 2 Kelapa dan Santan; 3 Daun Pandan; 4 Ubi Kayu Oleh itu, ciri-ciri cita rasa makanan juga berbeza. Dalam cita rasa makanan Melayu, pedas dan manis sangat penting. Makanan Melayu berasa pedas sebab utamanya dimasak dengan cili. Masam dan masin juga ada, contohnya mangga muda dan ikan masin. Pelbagai jenis rempah ada peranan yang penting dalam cita rasa makanan Melayu. Masak dengan beberapa jenis rempah dalam satu makanan, contohnya kari. Banyak makanan Jepun berasa tidak pedas atau tawar berbanding dengan makanan Melayu. Bangsa Jepun gemar rasa tawar berbanding dengan makanan lain dan rempah pun jarang dimasak kerana ramai orang Jepun gemar makan makanan dengan rasa asal yang dipunyai bahan makanan itu. Banyak masakan Jepun dimasak dengan Dashi, atau air masak yang dimasak sekali dengan bahan-bahan contoh ikan kering atau rumpai laut. Dalam bangsa Melayu, ada perbezaan bergantung kepada kawasan-kawsan di Malaysia. Makanan Kelantan kurang pedas berbanding makanan tempat yang lain. Di setiap tempat-tempat, ada ciri-ciri cita rasa yang digemari. Cara masak biasa menggoreng, membakar, merebus serta mengukus dan ini bersama dengan cara masak di Jepun juga. Tetapi, perbezaan dengan cara masak di Jepun ialah banyak minyak digunakan bila menggoreng makanan Melayu. Antara masakan Jepun, ada banyak makanan yang dibakar contohnya ayam bakar macam Teriyaki, ikan bakar macam shioyaki, antara makanan Melayu banyak bahan digoreng. Banyak buah-buahan berbeza sebab iklim tropika, buah-buahan yang boleh ditanam berbeza. Buah-buahan tropika yang biasa dimakan di Malaysia dan jarang dimakan di Jepun ialah durian, mangga, manggis, rambutan, duku, nangka, laici dan lain-lain. Beberapa buah-buahan yang sama di antara Jepun dan Malaysia ialah tembikai dan pisang. Banyak kuih-muih dibuat dengan kelapa dan pandan. Seri muka, kuih lapis, dodol kelapa Gambar 3 dan lain-lain ialah kuih yang biasa digemari oleh semua generasi. Gambar 3 1 Kuih Seri Muka; 2 Kuih Lapis; 3 Dodol Salah satu makanan Melayu ialah Satay Gambar 4 [1]. Satay merupakan daging bakar yang dicucuk dengan lidi, dan biasanya dimakan dengan sos kacang, rasanya manis dan pedas sedikit. Daging yang dimasak sebagai satay biasa ayam, lembu, kambing, tetapi selain ini kadang-kadang ada daging arnab, kambing biri-biri dan lain-lain. Satay dibakar dengan api arang batu macam BBQ. Satay Kajang ialah satay yang terkenal kerana sedap dan lebih besar berbanding dengan satay yang lain. Antara makanan Jepun juga ada macam ini, daging ayam bakar yang dibakar dengan api arang batu, namanya Yakitori Gambar 4 [2] . Walaupun nampaknya bersama, rasanya berbeza. Yakitori biasanya dimasak dengan garam atau sos kicap Jepun, Syo-yu atau Tare yang rasanya tidak manis. Biasanya Yakitori merupakan daging ayam tetapi daging babi pun ada dan namanya Yakiton. Gambar 4 1 Satay Kajang; 2 Yakitori Bahagian 2 Makanan Melayu, Budaya dan adat Melayu Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang hubungan makanan Melayu dan budaya Melayu yang lain, misalnya agama, seni, budaya dan sebagainya. Makanan Melayu ada ciri-ciri tentang makanan sendiri, tetapi hubungan unsur yang lain juga menyebabkan ciri-ciri makanan Melayu. Pertama sekali, agama Islam sungguh penting dalam makanan Melayu. Mengikut agama Islam, orang Melayu yang beragama Islam mesti memilih makanan halal Gambar 5, bukan haram. Oleh itu, antara makanan Melayu, babi tidak dimasak dan arak tidak dimasak, sungguhpun arak digunakan sebagai salah satu perasa yang penting. Daging, iaitu ayam, kambing dan daging lembu, harus dimasak mengikut cara halal. Gambar 5 Tanda halal Malaysia Selain itu, perkara lain yang berkaitan dengan Islam ialah Muslim membaca doa sebelum makan makanan untuk bersyukur kepada Tuhan yang memberi makanan kita. Dalam banyak agama dan budaya, ada adat atau peraturan bahawa bersyukur terhadap makanan atau Tuhan sebelum makan. Di Jepun, ada adat bahawa sebelum makan, mengucapkan terima kasih kepada makanan, orang yang masak makanan itu dan orang yang menanam atau berladang bahan-bahan makanan. Oleh kerana itu, walaupun bangsa Melayu dan Jepun ada perbuatan untuk bersyukur sebelum makan yang dianggap persamaan tentang adat pemakanan, tetapi apa yang orang bersyukur terhadap makanan berbeza antara dua-dua kebudayaan. Bila makan makanan, bangsa Melayu pakai tangan kanan dan duduk di atas lantai serta terus letak pinggan di atas lantai. Pada asasnya menggunakan tangan sebelah kiri untuk makan diharamkan, walaupun ramai orang kadang-kadang menggunakan tangan kiri sedikit. Ini ialah salah satu pengaruh agama Islam juga. Orang Jepun biasanya pakai penyepit dengan tangan sebelah kanan dan pegang mangkuk yang ada nasi di dalamnya dengan tangan sebelah kiri semasa makan makanan. Dengan cara tradisional, orang Jepun duduk di atas lantai dan di tepi meja yang rendah, dan makanan diletakkan di atas meja itu. Bahkan, sekarang ini di antara kedua-dua bangsa, ramai orang sudah mengikut cara moden atau cara budaya barat, atau menggunakan kerusi dan meja yang tinggi. Perayaan Melayu pun ada kaitan dengan makanan Melayu. Dalam karangan ini, saya hendak menulis tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri sebagai salah satu hubungan antara perayaan Melayu dan makanan Melayu di dalam bahagian berikut. Bahagian 3 Makanan dan Pemakanan Hari Raya Aidil Fitri Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri. Tahun ini, saya menyambut Hari Raya Aidil Fitri kali pertama. Saya mengikut kawan balik ke kampungnya di Yan, Kedah dan menolong menyedia makanan serta makan makanan Hari Raya. Antara makanan Hari Raya Aidil Fitri yang terkenal, ada ketupat, rendang, lemang, nasi himpit, kuah lodeh dan lain-lain. Kuih raya juga ada pelbagai jenis, misalnya kuih samprit, biskut kacang, biskut gajus dan lain-lain. Gambar 6 1 Ketupat Palas dan Serunding Ayam; 2 Kari Daging; 3 Ketupat Palas Gambar 7 Lemang dan Serunding Ikan Ketupat ialah makanan Hari Raya yang paling terkenal seluruh bangasa Melayu, dimasak daripada nasi atau pulut dan dibungkuskan dengan daun kelapa atau daun palas, selepas itu direbus, atau pulut yang dimasak dahulu dibungkuskan dengan daun palas serta dibentukkan tiga segi. Di kampung, ketupat dimasak macam ini, tetapi sekarang ramai orang muda tidak tahu bagaimana buat ketupat dan beli ketupat yang dimasak atau dibungkus dengan plastik di kedai. Ketupat yang saya tolong buat dan makan di Kedah semasa menyambut Hari Raya, berbentuk tiga segi dan dibungkuskan dengan daun palas serta dalamnya ada pulut, bukan nasi atau beras. Di sana, tidak ada ketupat nasi yang menggunakan daun kelapa sebagai pembungkusnya dan berbentuk empat segi. Ketupat ini sering dimakan dengan kari daging lembu, bukan rendang atau kuah lodeh yang sering dimakan dengan ketupat, lontong dan nasi impit. Saya fikir makanan Hari Raya juga ada perbezaan antara negeri-negeri dan kaum-kaum di Malaysia. Di rumah kawan saya, kecuali ketupat dan kari daging lembu, beberapa jenis kuih disediakan untuk sambutan Hari Raya, iaitu kuih samprit, biskut gajus dan biskut kacang Gambar 8. Masak kuih ini kerja anak-anak di rumah kawan saya. Bila masak kuih-muih ini, ketuhar Gambar 9 yang saya tidak pernah tengok digunakan. Selain kuih-muih yang dibuat di rumah ini, banyak jenis kuih raya dibeli di kedai, contohnya kuih bahulu, kek coklat, biskut coklat, biskut siput, biskut nanas dan sebagainya Gambar 10. Makanan dan kuih-muih ini dimasak sebelum Hari Raya. Gambar 9 Ketuhar lama untuk membakar biskut Hari Raya Pada Hari Raya, ramai orang pergi rumah jiran-jiran, rumah keluarga dan sanak saudara. Di setiap rumah, banyak makanan raya dan kuih raya dihidangkan bila tetamu datang. Banyak rumah telah hidangkan bihun sup, bihun itu biasa berwarna kuning. Saya rasa bihun itu senang disediakan dalam kuantiti yang banyak untuk hidangan tetamu. Bahagian 4 Makanan dan Pemakanan Kenduri Arwah Semasa saya ada di rumah kawan di Kedah, selepas Hari Raya, kenduri arwah diadakan di rumah kawan tersebut. Semalamnya, jiran dan saudara datang rumah, memasak masakan kenduri dan sedia untuk dihidangkan di dalam kenduri arwah. Jiran dan saudara-mara membawa banyak pinggan, bahan-bahan makanan ke rumah kawan tersebut dan bergotong-loyong untuk kenduri. Pada hari kenduri itu, bila ramai saudara dan jiran berkumpul di rumah, makanan dihidangkan kepada orang perempuan dan budak-budak duhulu. Selepas itu, dihidangkan kepada orang lelaki Gambar 11. Semasa ramai orang lain makan, orang dapur terus bekerja, hidangkan makanan dan cuci pinggan yang sudah digunakan. Kerja orang dapur bermula dari semalamnya dan terus hingga ke petang hari kenduri itu. Pada hari ini, saya makan ulam-ulam kali pertama. Ulam ialah sayur-sayuran mentah yang boleh dimakan dengan nasi dan biasa dengan sambal belacan Gambar 12. Di Jepun juga ada sayur-sayuran yang dimakan mentah, tetapi sekarang ini orang Jepun lebih mengemari salad yang merupakan makanan di barat. Oleh itu, makan sayur-sayuran mentah pengalaman baru bagi saya. Saya rasa makan ulam dengan sambal belacan dan nasi enak dan baik untuk kesihatan. Gambar 11 Hidangan dengan banyak pinggan di dalam Kenduri Arwah [Sumber As I Write My Words ] Gambar 12 Ulam-ulaman dan Sambal Belacan [Sumber Ceritaejoy] Bahagian 5 Kesimpulan Ciri-ciri makanan Melayu biasanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapati di kawasan tropika dan menpengaruhi rasanya. Tambahan pula, agama Islam mempengaruhi pemakanan orang Melayu iaitu hanya makanan halal sahaja dimakan. Seterusnya, cara makan orang Melayu adalah menggunakan tangan. Tetapi antara bangsa Melayu dan bangsa Jepun ada banyak persamaan juga, contohnya makan nasi sebagai makanan utama dan duduk di atas lantai. Ramai orang antara kedua-dua bangsa sudah dimodenkan dan semakin kurang jumlah orang yang mengetahui ciri-ciri tradisional macam masak cara tradisional. Saya fikir kita perlu mementingkan cara tradisional sebagai salah satu unsur yang penting untuk membentuk budaya kita. Hiromi YoshiwaraSahabat dari Jepun
.
  • m9likia5ec.pages.dev/161
  • m9likia5ec.pages.dev/214
  • m9likia5ec.pages.dev/247
  • m9likia5ec.pages.dev/11
  • m9likia5ec.pages.dev/305
  • m9likia5ec.pages.dev/81
  • m9likia5ec.pages.dev/21
  • m9likia5ec.pages.dev/175
  • m9likia5ec.pages.dev/378
  • karangan narasi kisah padi dari sawah ke meja makan